Kabhi Alvida Naa Kehna: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 129:
Penulis lirik [[Javed Akhtar]] menyebut film tersebut sebagai sebuah film berani: "Karan telah membuat subyek menjadi cocok untuk semua orang tanpa harus menarik hantaman."<ref>{{Cite news|url=https://www.telegraphindia.com/states/west-bengal/i-wished-i-had-written-it/cid/1002878|title=?I [''sic''] wished I had written it?|last=|first=|date=20 Juli 2006|work=The Telegraph|access-date=25 Juni 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200625092031/https://www.telegraphindia.com/states/west-bengal/i-wished-i-had-written-it/cid/1002878|archive-date=25 Juni 2020|url-status=live}}</ref> Jayati Bhattacharya dan Coonoor Kripalani menyatakan bahwa film tersebut "berfokus pada keluarga-keluarga India yang tinggal di luar negeri, dimana nilai-nilai keluarga, kebudayaan dan tradisi India dinegosiasi di wilayah asing".{{Sfn|Bhattacharya|Kripalani|2015|p=236}} Setelah mengobservasi film tersebut bersama dengan ''Dilwale Dulhania Le Jayenge'' (1995), Hannah Klien menemukan bahwa ''Kabhi Alvida Naa Kehna'' "merepresentasikan hasrat dan seksualitas perempuan". Ia menambahkan, "Sementara perantaranya masih terstruktur oleh wacana patriarkal dan restriktif yang kuat, film-film tersebut membuka ruang untuk menggambarkan agensi keseksualan wanita."<ref>[[#CITEREFGarcía-SánchezAlhadeffKuennenMichaelsTuffyEscuderoRivasHuescaŽilováVitackovaKlienGescinska2020|García-Sánchez et al. 2020]], hlm. 69.</ref> Dalam sebuah ulasan, Aprajita Anil menyatakan bahwa, "Karan mengeksplorasi hampir setiap aspek emosi manusia, memberi setiap orang dari penonton cukup waktu dan ruang untuk mengidentifikasi dengan satu atau yang lain warna karakter, dan untuk beberapa, identifikasi [dan] mungkin total!"<ref name="TheIndianExpress" />
Pada 2006, ''[[Hindustan Times]]'' melaporkan terjadi beberapa tindakan kriminal setelah pemutaran dari ''Kabhi Alvida Naa Kehna''.<ref>{{Cite news|url=https://www.hindustantimes.com/india/nris-queue-up-for-kabhi-alvida-na-kehna/story-spbQ2Fl0Q0agMf0Lvh2d4L.html|title=NRIs queue up for Kabhi Alvida Na Kehna|last=Bhushan|first=Kul|date=28 Agustus 2006|work=Hindustan Times|access-date=26 Juni 2020|publisher=Indo-Asian News Service|archive-url=https://web.archive.org/web/20200626095151/https://www.hindustantimes.com/india/nris-queue-up-for-kabhi-alvida-na-kehna/story-spbQ2Fl0Q0agMf0Lvh2d4L.html|archive-date=26 Juni 2020}}</ref> Pada 2016, majalah independen ''[[Filmfare]]'' menyatakan bahwa peran dari Preity Zinta sebagai majalah mode ambisius Rhea Saran telah "menghancurkan stereotipe" dari bagaimana seorang wanita yang telah menikah terlihat dalam perfilman Hindi.<ref name="reasons" /> Pada 2019, Chopra menulis sebuah artikel yang menjelaskan bagaimana film tersebut "membawa
== Musik ==
|