Hammam Riza: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
perubahan susunan dan penambahan prestasi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 10:
|successor =
}}
Dr. Ir. Hammam Riza M.Sc, IPU, lahir di Medan 08 Agustus 1962 adalah Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang dikenal dengan taglinenya 3S yaitu ''Solid, Smart, Speed'' yang menggambarkan eksistensi BPPT dalam membangun daya saing dan kemandirian nasional. Ia memperoleh gelar Sarjana (S1) Teknik Elektro di [[Institut Teknologi Bandung|ITB]], dan selama 4 tahun mendapat beasiswa program Habibie untuk gelar S2 Master of Science bidang
Sebelum menjabat sebagai kepala BPPT pada 30 Januari 2019 Hammam Riza diberi amanah memegang beberapa jabatan diantaranya; Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT, Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) BPPT, Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT, Chief Information Officer, dan Kepala IPTEKnet BPPT (Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi BPPT). Ia merupakan sosok pekerja keras yang terus berupaya mendorong penguasaan Iptek dan Inovasi sebagai penarik pembangunan ekonomi nasional. Berkat itulah, dirinya mendapatkan penghargaan sebagai Honorary Fellow Engineer dan ASEAN Engineer Register dari ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO). Dengan prinsip 3S tersebut, semakin menguatkan kelembagaan dan regulasi baik internal dan eksternal. Selain itu, BPPT akan membangun sumber daya manusianya untuk menjadi ''human capital'' yang mumpuni. Aspek yang terpenting adalah dimana BPPT akan mendorong terbangunnya program ''flagship'' nasional di berbagai bidang teknologi.
Hammam Riza dikenal sebagai pakar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT) memulai karirnya di BPPT pada 1987. Dengan memiliki banyak pengalaman
▲Hammam Riza dikenal sebagai pakar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT) memulai karirnya di BPPT pada 1987. Dengan memiliki banyak pengalaman mulai dari tahap penelitian, perekayasaan hingga operasionalisasi sistem IT di berbagai organisasi baik pelayanan publik (pemerintah) maupun korporasi membawanya menjadi Chief Information Officer di berbagai organisasi termasuk BPPT.
Ia sangat piawai membangun kompetensi dalam Artificial Intelligence (AI) dengan spesialisasi pada teknologi pemrosesan bahasa alami (''natural language processing'') yang sekarang sudah banyak digunakan pada berbagai aplikasi seperti Google Translate, Siri dan akan terus berkembang sejalan dengan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan cyber physical system, internet of things (IOT), big data dan AI.
'''SARAT PRESTASI'''
Hammam menekuni Cybersecurity dan keamanan informasi dengan menjadi anggota Komite Ahli dari Desk Ketahanan Informasi dan Keamanan Cyber Nasional (DK2ICN) di Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Pertahanan. Belakangan telah lahir [[Badan Siber dan Sandi Negara]] (BSSN) yang merupakan hasil cetak biru BPPT pada pembangunan Sisfohanneg di Kemenhan pada tahun 2012.▼
▲Hammam juga menekuni Cybersecurity dan keamanan informasi dengan menjadi anggota Komite Ahli dari Desk Ketahanan Informasi dan Keamanan Cyber Nasional (DK2ICN) di Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Pertahanan.
▲Selain itu ia juga ikut aktif di berbagai organisasi profesi dan merupakan tenaga ahli satu-satunya yang menjadi wakil Indonesia di Asian Federation of NLP (AFNLP), ASEAN CIO Association (ACIOA), O-COCOSDA, U-STAR (Universal Speech Translation Advanced Research), PAN-localization, dan ASEAN-MT (Machine Translation). Untuk itu ia mendapat 2 penghargaan di tingkat ASEAN yaitu Honorary Fellow Engineer dan ASEAN Engineer Register dari AFEO. Hammam juga memiliki sertifikasi dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sebagai Insinyur Profesional Utama (IPU).
|