Bendera Perusahaan Hindia Timur Britania: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Ruhul (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Muhammad Ruhul (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 8:
Pada awal penggunaan Bendera di [[Timur Jauh]], terjadi permasalahan akibat adanya Salib St. George pada Bendera. Di Jepang pada tahun 1616, EIC tidak bisa memasuki Jepang karena salib pada bendera dianggap mendukung kekristenan, dimana Jepang telah melarang kekristenan tahun 1614.<ref name="fawcett">{{Cite web|url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00253359.1937.10657258|title=The STRIPED FLAG of the EAST INDIA COMPANY, and its CONNEXION with the AMERICAN 'STARS and STRIPES'|last=Fawcett|first=Sir Charles|publisher=Taylor & Francis|access-date=2017-05-23}}</ref> Di Dinasti Lê di [[Tonkin]] melarang EIC menggunakan benderanya, percaya karena salib merupakan suatu dukungan dari Kekristenan.
 
Saingan EIC, VOC (''Vereenigde[[Perusahaan Oostindische Compagnie''/Kongsi DagangHindia Timur Belanda]]), berpendapat atas nama Perusahaan bahwa salib adalah simbol dari Bangsa Inggris dan bukan Kristen, tapi Bangsa [[Tonkin]] bersikeras melarang pengibaran bendera kecuali salib itu dihapus.<ref>{{Cite book|title=Silk for Silver: Dutch-Vietnamese relations, 1637–1700|last=Anh Tuan|first=Hoang|publisher=BRILL|year=2007|isbn=9047421698|page=195}}</ref> Pada tahun 1673, ketika EIC mencoba untuk memulai kembali perdagangan dengan Jepang, mereka awalnya menyatakan mereka tidak akan mengubah bendera mereka. Namun, setelah menerima saran dan permintaan untuk meminta penjelasan dari pemerintah Jepang, Perusahaan ini mulai menggunakan bendera dengan warna merah dan garis-garis putih, tapi tanpa bendera Inggris di atasnya, untuk perdagangan di Timur Jauh.
 
Pada tahun 1682 di [[Batavia|Batavia, Hindia belanda]], bendera itu di tengah ketegangan antara Inggris dan pemerintah Belanda setelah tentara dari VOC dituduh merobek bagian bawah bendera. Meskipun Belanda mengirimkan kapal perang untuk memperkuat daerah, tapi tidak ada ancaman, sebagai orang yang membuat tuduhan yang ke Batavia, dan juga Pemimpin EIC atau [[Charles II dari Inggris|Raja Charles II dari Inggris]] punya keinginan untuk masuk ke dalam konflik militer dengan Belanda atas masalah ini.<ref>{{Cite book|title=The Worlds of the East India Company|last=Bowen|first=H.V.|publisher=Boydell & Brewer|year=2002|isbn=1843830736|page=54}}</ref>