Brongkol, Jambu, Semarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
 
{{rapikan}}
{{desa
|peta =
Baris 17:
'''LELUHUR/CIKAL BAKAL'''
 
Penduduk selalu memule leluhur tiap tahun sekali, leluhur yang sering disebut-sebut sebagai ''cikal bakal desa Brongkol adalah Ki [[SONTOMERTO]] lan Nyi [[SONTOMERTO]] Ingkang Sumare Ing [[Ngembat]]''. Nama tersebut selalu dikenang pada saat acara [[kadeso]]. Tidak diketahui secara persis tahun berapa beliau memulai berdomisili di desa ini. NamaNamun nama [[Brongkol]] diambil bukan dari namanya melainkan karena daerah tersebut banyak tumbuh Bonggol Bambu bongkolBongkol(Pring Belo). Tumbuhan tersebut sekarang sudah mulai langka.<br>
----
'''KONDISI ALAM DAN PELUANG INVESTASI'''
 
Desa [[Brongkol]] bisa dikatakan desa makmur karena mempunyai kebun di lereng gunung, dan dikaki Gunung terbentang luas sawah yang subur. Hal ini disebabkan banyaknya sumber air yg berfungsi sebagai pengairan diantaranya adalah sumber [[Ngancar]] dan [[Mbalong]]. Tidak Keliru jika Pemerintah [[Kabupaten]] merencanakan desa ini dikembangkan menjadi desa Agro Bisnis [[Durian]]. Tapi sayang [[Durian]] ituadalah buah [[Musiman]], sehingga tentu saja ramainya hanya setahun sekali.<br>
Sebetulnya jika melihat kondisi alamnya denganterlebih sumber air yang berlimpah, merupakanini peluang bagi masyarakat atau Investor untuk bisa memanfaatkannya.Memanfaatkan menjadi perikanan, atau sangat memungkinkan jika sumber air tersebut dibangun kolam permandian ddan tempat wisata. Selama ini masyarakat [[Ambarawa]] kalau berenang harus pergi ke [[Muncul]], lokasi yang sangat jauh. Kalau ada investor membangun permandian di Desa ini maka sangat dimungkinkan masyarakat Ambarawa dan sekitarnya akan memanfaatkan waktu senggangnya untuk berenang atau berlibur di Desa Brongkol. <br>
----
'''LURAH DARI TAHUN KE TAHUN'''
Baris 37:
----
'''TOKOH DESA YANG DIKENAL'''<br>
Putra Desa yang cukup dikenal adalah [[H.Y.Hartiyo]] guru [[SMP Pangudi Luhur]] Ambarawa]] dari tahun 1962 s/d 1993, berdomisili di Krajan Rt.01 RW.02 Brongkol [[Jambu]] [[Ambarawa]]. Tahun 1962 s/d 1972 aktif sebagai penggerak pemuda di desa tersebut, yang kebetulan Lurah pada waktu itu adalah Pamannya. Tahun 1973 s/d 1982 menjadi Ketua [[LKMD]], dan sampai sekarang masih aktif nguri-uri budaya [[Jawa]] baik [[Gamelan]], [[tarian]] dll. Selain berkiprah di desa, juga aktif dalam pelayanan [[Gereja]]. Menjadi [[Prodiakon]] dan Ketua [[Stasi]] di [[Paroki]] [[Santo Yusuf Ambarawa]]. Selain Guru, dikenal sebagai Ahli [[Refleksi]] syaraf]] yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dua anaknya meneruskan kiprahnya sebagai [[dosen]] yaitu M.[[Tyas Tri Arsoyo]], SH, MSi Dosen [[UKSW]] yang sekaligus [[Pengacara]] dan Y. [[Tyas Catur Pramudi]], S.Si,M.Kom Dosen [[UdinusUDINUS]] Semarang menjadi Wakil Rektor III tahun 2001 s/d 2009. .<br>Desa ini juga merupakan kelahiran Keluarga Pak Guru [[Broto]], yang salah satu anaknya adalah pendiri [[AKA]] Semarang, yang bernama L. Noeryono. Selain itu banyak keluarganya yang semuanya berawalan Noer, yang bekerja sebagai dosen IKIP Yogyakarta (Sekarang UNY). Pak Broto adalah keluarga pendatang yang berprofesi sebagai Guru jaman Belanda.<br>
Ada juga pendatang dari Gombong yang dikenal dengan nama Pak Guru [[Marto]], yang salah satu cucunya adalah [[Sutanto]] Suami dari Bu [[Lusiah]] Sutanto pendiri Lembaga Pendidikan [[Santa Lusia]] yang cukup dikenal di Jakarta.<br> Ada pula putra desa yang menjadi dosen [[UGM]], yaitu Agus putra dari Pak Lan. <br>
Adapula tokoh-tokoh putra desa yang terus hijrah ke luar kota, dan melupakan keberadaan Desa kelahiranya. Seperti Hartomo(Om Har), Hartono (Om Ton) yang berkiprah di PELNI, keduanya turunan dari Lurah Ranu.
----
'''JAMAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN'''
Baris 56 ⟶ 57:
# [[SD Negri Brongkol IV]] di Dusun Tabah Gunung
 
----
 
'''KATA-KATA HARAPAN SEBAGAI PUTRA DESA'''
# Siapa saja yang menyadari pernah dibesarkan di desa ini, dan ari-arinya juga terkubur di desa ini, atau yang mempunyai nenek moyang dari desa ini mari kita bangun bersama desa ini. Karena masih terdapat anak-anak yang kurang beruntung, tidak mampu meneruskan ke jenjang sekolah lebih tinggi, sedikit kalau kita berikan bersama-sama akan menjadi bukit.
# Ingat disaat kita kecil, berlari-lari dipematang sawah, mencari ikan dan bermain di halaman, mencari jangkrik dan bambu tulup, membuat Egrang dan bersundamanda. Mari sejenak kita ingat peristiwa yang tidak terulang tersebut, dan sempatkan diri tempo hari untuk berkunjung. Mari kita sadari dari sari tanah air itulah tubuh kita pernah dibentuk menjadi sekarang ini.
# Bung Karno pernah mengatakan [[JASMERAH]], Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Mari kita telusuri nenek moyang kita, karena orang yang berjiwa besar adalah orang yang tahu dari mana kita berasal, dan siapa saja yang sudah mengukir jiwa raga kita, termasuk siapakah nenekmoyang kita. Disitulah kita menyadari arti dari ikatan kekeluargaan dan Gotong Royong.
# Barang siapa yang tahu informasi Desa brongkol, tolong tambahkan tulisan ini.
----
GALLERY FOTO DESA BRONGKOL