Gereja Kristus Tabernakel Di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
S. Pardede (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
S. Pardede (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 88:
 
== Sejarah Berdirinya ==
'''GKTDI''' berdiri sebagai hasil pekabaran Injil dari [[Bethel Pentecostal Temple]] di [[Seattle]], [[Washington]], [[Amerika Serikat]], yang mengutus dua orang misionarisnya, [[Rev. Van Klaveren]] dan [[Rev. Groesbeek]] ke [[Indonesia]]. Groesbeek memberitakan Injil di [[Bali]] kemudian di [[Cepu]] dan bertemu dengan [[Pdt.Frederick F.G.George Van GesseGessel]]l. Mereka bersama-sama bergabung pada persekutuan De Bond Voor Evangelisatie. Pada tahun [[1923]], tepatnya pada tanggal 19 Maret [[1923]] di [[Cepu]] berdiri [[Vereninging De Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie]] (Jemaat Pentakosta di Hindia Timur Belanda). Pada tahun [[1937]] jemaat tersebut berganti nama menjadi [[De Pinksterkerk in Nederlands Oost Indie]] (Gereja Pentakosta di Hindia Timur Belanda). Seiring dengan kemajuan organisasi tersebut, ketidakcocokan di antara pengurus mulai tampak.<ref>http://christian-spiritual.blogspot.com/</ref>
 
Maka [[PdtRev. F.G. Van Gessel]] dan [[Pdt. H.CL. Senduk]] pada tahun [[1952]] keluar dan mendirikan [[Gereja Bethel Injil Sepenuh]] (GBIS), dengan studi Tabernakel nya. Dia mendirikan gereja dan sekolah Alkitab di Surabaya. Pengajaran ini menyebar cepat ke propinsi lain di Indonesia. Di antara muridnya di sekolah Alkitab terdapat seorang suku Jawa bernama In Juwono.
 
Pada tahun [[1957]] GBIS pecah, [[Pdt. G. Sutupo]] dan [[Pdt. Ing. Yuwono|Pdt. In Juwono]] (Anak didik Pdt. F.G. Van Gessel) mendirikan [[Gereja Bethel Tabernakel]] (GBT). Pada tahun [[1970]] Gereja Bethel Tabernakel memisahkan diri dan menyatakan diri ingin berdikari, dan Pdt. In Juwono mendirikan [[Gereja Pantekosta Tabernakel]] (GPT). Pdt. In Juwono berperan besar dalam meneruskan pelayanan Pdt. F.G. Van Gessel dalam menyampaikan Firman Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel di Indonesia, memiliki anak didik seperti [[Pdt. Pong Dongalemba]], [[Pdt. Paulus Boediono|Pdt. Paulus Budiono]], [[Pdt. Peter Williantono]], [[Pdt. Daud Palimbunga]], [[Pdt. Harry Edward Lumare]], dan masih banyak lagi Hamba Tuhan lainnya. Dan yang terakhir pada tahun [[1999]], [[Pdt. Peter Williantono]] mengundurkan diri dari [[Gereja Pantekosta Tabernakel]], dan mendirikan Gereja Kristus Tabernakel Di Indonesia (GKTDI), yang masih tetap mempertahankan kemurnian dari Firman Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel). Hingga kini, dari Sabang sampai Merauke ada puluhan Gereja Kristus Tabernakel Di Indonesia yang berjuang menyuarakan Firman Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel.