Dalang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Wayang Performance.jpg|rightka|thumbjmpl|300px|Pagelaran [[wayang kulit]] oleh dalang terkenal [[Manteb Soedharsono|Ki Manteb Sudharsono]] dengan lakon "Gathutkaca Winisuda", di [[Bentara Budaya Jakarta]], untuk memperingati ulang tahun harian [[Kompas]].]]
'''Dalang''' dalam dunia [[pewayangan]] diartikan sebagai seseorang yang mempunyai keahlian khusus memainkan boneka wayang ([[ndalang]]). Keahlian ini biasanya diperoleh dari bakat turun-temurun dari [[leluhur]]nya. Seorang anak dalang akan bisa [[mendalang]] tanpa belajar secara formal. Ia akan mengikuti ayahnya selagi mendalang dengan membawakan peralatan, menata panggung, mengatur wayang ([[nyimping]]), menjadi [[pengrawit]], atau duduk di belakang ayahnya untuk membantu mempersiapkan wayang yang akan dimainkan.
 
Baris 12:
Untuk forum komunikasi demi memelihara dan mengembangkan mutu dalang dibentuk Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI).
 
== Bacaan lanjutan ==
{{refbegin}}
* Clara van Groenendael, Victoria (1985). ''The Dalang Behind the Wayang''. Dordrecht, Foris.
* Ghulam-Sarwar Yousof (1994). ''Dictionary of Traditional Southeast Asian Theatre''. Oxford University Press. {{ISBN|967 653032 8}}
* Keeler, Ward (1987). ''Javanese Shadow Plays, Javanese Selves''. Princeton University Press.
* Keeler, Ward (1992). ''Javanese Shadow Puppets''. OUP.
* Long, Roger (1982). ''Javanese shadow theatre: Movement and characterization in Ngayogyakarta wayang kulit''. Umi Research Press.
* Mudjanattistomo (1977). ''Pedhalangan Ngayogyakarta''. Yogyakarta, Yayasan Habirandha (Habirandha Foundation).
{{refend}}