Hammam Riza: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k replaced: karirnya → kariernya |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 12:
Dr. Ir. '''Hammam Riza''' M.Sc, IPU, lahir di Medan 08 Agustus 1962 adalah Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang dikenal dengan taglinenya 3S yaitu ''Solid, Smart, Speed'' yang menggambarkan eksistensi BPPT dalam membangun daya saing dan kemandirian nasional. Ia memperoleh gelar Sarjana (S1) Teknik Elektro di [[Institut Teknologi Bandung|ITB]], dan selama 4 tahun mendapat beasiswa program Habibie untuk gelar S2 Master of Science bidang Computer Science di ,[[:en:University of Kentucky|University of Kentucky, USA]] dan gelar Doktor (S3) di [[:en:Bandung Institute of Technology|ITB]] lulus dengan nilai ''Cumlaude'', setelah ia melaksanakan riset [[:en:Artificial intelligence|Artificial Intelligence (AI)]] di [[:en:University of Illinois at Chicago|University of Illionis at Chicago]] dan [[:en:New Mexico State University|New Mexico State University, USA]].
Hammam Riza adalah salah satu pionir dan penggagas [https://indonesiaai.org/ Indonesia Artificial Intelligence Society (IAIS]) yang merupakan implementasi hasil Pendidikan S2 Master of Science bidang Computer Science di University of Kentucky USA, yang dibiayai dari [http://eslpasca.ipb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=42&Itemid=220 Beasiswa Program Habibie].
Sebelum menjabat sebagai kepala BPPT pada 30 Januari 2019, Hammam Riza diberi amanah memegang beberapa jabatan diantaranya; Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT, Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) BPPT, Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT, Chief Information Officer, dan Kepala IPTEKnet BPPT (Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi BPPT). Ia merupakan sosok pekerja keras yang terus berupaya mendorong penguasaan Iptek dan Inovasi sebagai penarik pembangunan ekonomi nasional. Berkat itulah, dirinya mendapatkan penghargaan sebagai Honorary Fellow Engineer dan ASEAN Engineer Register dari ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO). Dengan prinsip 3S tersebut, semakin menguatkan kelembagaan dan regulasi baik internal dan eksternal. Selain itu, BPPT akan membangun sumber daya manusianya untuk menjadi ''human capital'' yang mumpuni. Aspek yang terpenting adalah dimana BPPT akan mendorong terbangunnya program ''flagship'' nasional di berbagai bidang teknologi.
Baris 50:
# Pemantauan suhu, tekanan, kelembaban, limbah, cctv secara otomatis 24 jam (Building Automation System), yang menjamin keamanan lingkungan laboratorium.
Untuk memenuhi standar laboratorium pengujian, dibutuhkan alur pengujian satu arah (unidirectional flow) yang mencegah kontaminan saat proses pengujian. Sistem pencatatan sampel dan pelaporan hasil yang terintegrasi untuk mencegah kesalahan pelaporan. Selain itu harus mudah untuk dipindahtempatkan.
Alat ini pun dilengkapi dengan Aplikasi Pantau Covid-19 yang berfungsi untuk melakukan pegujian PCR Covid-19 di berbagai daerah. Pengembangan BPPT bersama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Untuk Penanganan COVID-19, mempunyai beberapa produk salah satunya RAPID DIAGNOSTICS TEST IgG/IgM COVID-19. Produk TFRIC-19 BPPT yang dikembangkan secara bersama oleh [[:en:Gadjah Mada University|Universitas Gadjah Mada]], BPPT, [[:en:Airlangga University|Universitas Airlangga]] dan PT Hepatika Mataram untuk mendeteksi antibodi IgG/IgM Covid-19 yang praktis, tanpa alat tambahan, tanpa tenaga terlatih, dapat dilakukan dimana saja dengan hasil dapat diperoleh dalam waktu 15 menit.
Baris 106:
{{DEFAULTSORT:Riza, Hammam}}
{{indo-bio-stub}}▼
[[Kategori:Pejabat pemerintah Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
▲{{indo-bio-stub}}
|