Ilyasa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 58:
Disebutkan pula bahwa Ilyasa' dapat mengetahui sebagian kejadian yang akan datang atau mengetahui beberapa hal rahasia. Saat Kerajaan Samaria berperang dengan Kerajaan Aram, Ilyasa' memberitahukan berbagai strategi pihak Aram kepada Yoram, Raja Samaria saat itu. Pihak Aram kemudian mengutus sekelompok prajurit untuk menangkap Ilyasa', tapi mereka semua menjadi buta. Ilyasa' kemudian menuntun mereka ke ibu kota Samaria. Yoram awalnya hendak membunuh mereka, tetapi akhirnya dia menjamu dan kemudian memulangkan mereka karena nasihat Ilyasa'.<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 6: 8-23}}</ref>
Namun kemudian Benhadad, Raja Aram saat itu, memerintahkan pengepungan ibu kota Samaria, menjadikan kelaparan hebat melanda Samaria. Harga-harga pangan melambung tinggi, bahkan sampai terjadi kanibalisme di tengah masyarakat. Yoram menyalahkan Ilyasa' atas kejadian ini dan berusaha membunuhnya.<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 6: 24-33}}</ref> Namun Ilyasa' menyatakan bahwa harga gandum akan menjadi sangat murah. Pengawal pribadi Yoram tidak percaya, tapi Ilyasa' tetap kukuh dengan pernyataannya, sembari menambahkan bahwa pengawal tersebut tidak akan menikmati gandum tersebut. Di luar kota, para prajurit Aram yang mengepung kota mendengar suara deru pasukan dan mengira pasukan dari Mesir tiba untuk membantu pihak Samaria,
Ketika mengetahui bahwa Ilyasa' sedang berada di Damaskus, Benhadad yang sedang sakit memerintahkan panglimanya yang bernama Hazael untuk menemui Ilyasa' dan menanyakan kesembuhannya. Ilyasa' mengatakan bahwa Benhadad akan meninggal dan Hazael akan menjadi raja. Saat kembali, Hazael mengatakan pada Benhadad kalau dia akan sembuh. Besoknya, Hazael menutupi wajah Benhadad dengan kain basah sehingga dia mati lemas. Hazael kemudian menggantikannya sebagai raja.<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 8: 7-14}}</ref>
|