Simbol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 2405:4800:24D6:BC06:FD3E:5EE0:FC32:ACF9 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh LaninBot
Tag: Pengembalian
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: kasat mata → kasatmata (2)
Baris 1:
'''Simbol''' berasal dari kata dalam [[bahasa Yunani]] ''symballo'' yang artinya melempar bersama-sama, melempar atau meletakkan bersama-sama dalam satu [[ide]] atau gagasan objek yang kelihatan, sehingga objek tersebut mewakili gagasan. Simbol dapat mengantarkan seseorang ke dalam gagasan masa depan maupun masa lalu.<ref name="Simbol"> B, Fritz, Dorothy. ''The Use of Symbolism in Christian Education''. United States of America: McmlXI W. L .Jenkins, 1952.</ref> Simbol diwujudkan dalam gambar, bentuk, gerakan, atau benda yang mewakili suatu gagasan. Meskipun simbol bukanlah nilai itu sendiri, tetapi simbol sangatlah diperlukan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang diwakilinya. Simbol dapat digunakan untuk keperluan apa saja, semisal [[ilmu pengetahuan]], kehidupan [[sosial]], juga ke[[agama]]an. Bentuk simbol tak hanya berupa benda kasat matakasatmata, tetapi juga melalui gerakan dan ucapan. Simbol juga dijadikan sebagai salah satu infrastruktur [[bahasa]], yang dikenal dengan bahasa simbol.
[[Berkas:Religious syms.png|jmpl|Simbol dari 9 agama di dunia: [[Kristen]], [[Yahudi]], [[Hindu]], [[Islam]], ...]]
 
'''Simbol''' paling umum ialah [[tulisan]], yang merupakan simbol [[kata|kata-kata]] dan [[suara]]. Lambang dapat merupakan benda sesungguhnya, seperti [[salib]] (lambang [[Kristen]]) dan tongkat (yang melambangkan kekayaan dan kekuasaan). Lambang dapat berupa [[warna]] atau [[pola]]. Lambang sering digunakan dalam [[puisi]] dan jenis [[sastra]] lain, kebanyakan digunakan sebagai [[metafora]] atau [[perumpamaan]]. [[Lambang nasional]] adalah simbol untuk negara tertentu.
 
Kesalahan terbesar manusia dalam memahami simbol adalah menganggap bahwa simbol adalah substansi. Sehingga mereka kerap kali terjebak pada pembenaran terhadap semua hal yang hanya bersifat kasat matakasatmata sebagai kebenaran hakiki. Muara dari kesalahan itu adalah [[fanatisme]]. Contoh kasus: [[Agama]] X menyebut kata [[Tuhan]] dengan sebutan '''X1''', sedangkan agama Y menyebutnya dengan '''Y1'''. Masing-masing agama mengklaim bahwa penyebutan yang benar adalah menurut cara mereka masing-masing. Di luar penyebutan itu, dianggap sebagai ajaran sesat.
 
Begitu pula dengan bahasa yang dipakai. Agama A menggunakan bahasa '''A1''' baik dalam [[kitab suci]]nya, maupun dalam tata cara [[ibadah]]. Di pihak lain, agama B memilih menggunakan bahasa '''B1'''. Perbedaan simbolik yang hanya terletak pada permukaan itu dijadikan alasan untuk saling membenci, dan memusuhi satu sama lain.
Baris 96:
* Topi dan tongkat → [[Sihir]]
{{end-col}}
 
{{bahasa-stub}}
{{mitologi-stub}}
 
== Referensi ==
Baris 106 ⟶ 103:
[[Kategori:Mitologi]]
[[Kategori:Tipografi]]
 
 
{{bahasa-stub}}
{{mitologi-stub}}