Kabupaten Bima: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
←Membatalkan revisi 1714112 oleh 202.182.48.28 (Bicara) -- rvv |
||
Baris 22:
| nama kepala daerah=Ferry Zulkarnain,ST
| web=[http://www.bimakab.go.id/ www.bimakab.go.id]
}}
'''Kabupaten Bima''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya ialah [[Woha, Bima|Woha]].<!-- 404 <ref>[http://www.bimakab.go.id/bima/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=175&mode=thread&order=0&thold=0 ''Kecamatan Woha jadi Ibukota Kabupaten Bima''. Situs Pemkab Bima]</ref>--> Kabupaten Bima terletak di bagian Timur Pulau Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan posisi 1180 44’ – 1190 22’ BT dan 080 08’ – 080 57’ LS. dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Laut Flores
- Sebelah
- Sebelah
- Sebelah
- Sebelah Barat : Kabupaten Dompu.▼
{| class="wikitable"
▲Dalam lingkup wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat,Luas Wilayahnya lebih kurang 438.940 Ha atau 22 % dari luas wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Terbagi atas 14 kecamatan yang terdiri dari 150 desa dan 419 dusun.
|-
! Luas Wilayahnya lebih kurang 438.940 Ha atau 22 % dari luas wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Terbagi atas 14 kecamatan yang terdiri dari 150 desa dan 419 dusun.
Tabel 1
Luas Wilayah Tiap Kecamatan di Kabupaten Bima (Ha)
== Sejarah singkat ==
'''Kabupaten Bima'''berdiri pada tanggal 5 Juli 1640 M, ketika Sultan Abdul Kahir dinobatkan sebagai Sultan Bima I yang menjalankan Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Bima yang diperingati setiap tahun. Bukti-bukti sejarah kepurbakalaan yang ditemukan di Kabupaten Bima seperti Wadu Pa’a, Wadu Nocu, Wadu Tunti (batu bertulis) di dusun Padende Kecamatan Donggo menunjukkan bahwa daerah ini sudah lama dihuni manusia. Dalam sejarah kebudayaan penduduk Indonesia terbagi atas bangsa Melayu Purba dan bangsa Melayu baru. Demikian pula halnya dengan penduduk yang mendiami Daerah Kabupaten Bima, mereka yang menyebut dirinya Dou Mbojo, Dou Donggo yang mendiami kawasan pesisir pantai. Disamping penduduk asli, juga terdapat penduduk pendatang yang berasal dari Sulawesi Selatan, Jawa, Madura, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Baris 40 ⟶ 44:
Hubungan keakrabatan dan kekeluargaan yang terjalin selama kurun waktu 1625 – 1819 (194 tahun) pun terputus hingga hari ini. Hubungan kekeluargaan antara dua kesultanan besar dikawasan Timur Indonesia yaitu Kesultanan Gowa dan Kesultanan Bima terjalin sampai pada turunan yang ke- VII. Hubungan ini merupakan perkawinan silang antara Putra Mahkota Kesultanan Bima dan Putri Mahkota Kesultanan Gowa terjalin sampai turunan ke- VI. Sedangkan yang ke- VII adalah pernikahan Putri Mahkota Kesultanan Bima dan Putra Mahkota Kesultanan Gowa.
ada beberapa catatan yang kami temukan, bahwa pernikahan Salah satu Keturunan Sultan Ibrahim (Sultan Bima ke- XI) masih terjadi dengan keturunan Sultan Gowa. Sebab pada tahun 1900 (pada kepemimpinan Sultan Ibrahim), terjadi acara melamar oleh Kesultanan Bima ke Kesultanan Gowa. Mahar pada lamaran tersebut adalah Tanah Manggarai. Sebab Manggarai dikuasai oleh kesultanan Bima sejak abad 17.
== Pemerintahan ==
'''Kecamatannya antara lain''' adalah [[Belo, Bima|Belo]]. Disini terdapat [[Bandara]] '''Muhammad Salahuddin''', Desa Teke adalah salah desa yang ada di Kecamatan '''Belo'''.Hampir 99% masyarakat Bima menganut agama Islam yang penyebaran melalui jawa dan sulawesi.Alam yang Indah serta potensi-potensi sumber daya alam yang dimiliki memberikan kesempatan kepada investor untuk menanamkan modal diaerah ini, disamping membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Bima yang pendapatan daerahnya masih rendah dibanding kabupaten lain di Indonesia umumnya dan Indonesia tengah pada khususnya.
=== Pemekaran 2002 ===
Di Kabupaten Bima terdapat beberapa kecamatan yang menjadi modal dan pendapatan daerah di kabupaten bima setelah terjadi pemekaran pada tahun 2002 yang lalu. kecamatan yang ada antara lain kecamatan Sape, Belo, Woha, Bolo, Karumbu, wawo, Wera, Lambu, dan banyak kecamatan yang merupakan hasil pemekaran, berdasarkan hasil kesepakatan antara Pemda Bima dan Masyarakat yang ada pada wilayah yang jauh dari pusat kota bima.
=== Pemekaran 2007 ===
Pada tahun [[2007]], terjadi pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kecamatan baru, yaitu:
# kec. Parado
# kec. Lambitu
# kec. Soromandi
# kec. Pali'belo
sehingga sekarang Bima memiliki jumlah kecamatannya menjadi 18.
== Geografis ==
=== Koordinat ===
Kabupaten Bima merupakan salah satu Daerah Otonom di Provinsi Nusa Tenggara Barat, terletak diujung timur dari Pulau Sumbawa bersebelahan dengan Kota Bima (pecahan dari Kota Bima). Secara geografis Kabupaten Bima berada pada posisi 117°40” - 119°10” Bujur Timur dan 70°30” Lintang Selatan.<ref name="potensi">[http://www.bimakab.go.id/bima/modules.php?op=modload&name=PagEd&file=index&topic_id=0&page_id=13 ''Potensi Daerah Kabupaten Bima''. Situs Pemkab Bima]</ref>
=== Batas-batas wilayah ===
* Sebelah Utara : Laut Flores
* Sebelah Timur : Selat Sape
* Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
=== Topografis ===
Secara topografis wilayah Kabupaten Bima sebagian besar (70%) merupakan dataran tinggi bertekstur pegunungan sementara sisanya (30%) adalah dataran. Sekitar 14% dari proporsi dataran rendah tersebut merupakan areal persawahan dan lebih dan separuh merupakan lahan kering. Oleh karena keterbatasan lahan pertanian seperti itu dan dikaitkan pertumbuhan penduduk kedepan, akan menyebabkan daya dukung lahan semakin sempit. Konsekuensinya diperlukan transformasi dan reorientasi basis ekonomi dari pertanian tradisional ke pertanian wirausaha dan sektor industri kecil dan perdagangan. Dilihat dari ketinggian dari permukaàn laut, Kecamatan Donggo merupakan daerah tertinggi dengan ketinggian 500 m dari permukaan laut, sedangkan daerah yang terendah adalah Kecamatan Sape dan Sanggar yang mencapai ketinggian hanya 5 m dari permukaan laut.
Di Kabupaten Bima terdapat empat buah gunung yakni Gunung Tambora di Kecamatan Tambora, Gunung Sangiang di Kecamatan Wera, Gunung Maria di Kecarnatan Wawo. dan yang tertinggi adalah Gunung Soromandi di Kecamatan Donggo dengan ketinggian 4.775 m.
=== Luas wilayah ===
Luas wilayah setelah pembentukan Daerah Kota Bima berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 2002 adalah seluas 437.465 Ha atau 4.394,38 Km² (sebelum pemekaran 459.690 Ha atau 4.596,90 Km²), dengan jumlah penduduk 419.302 jiwa dengan kepadatan rata-rata 96 jiwa/Km².
Wilayah Kabupaten Bima beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan relatif pendek. Keadaan curah hujan tahunan rata-rata tercatat 58.75 mm, maka dapat disimpulkan Kabupaten Bima adalah daerah berkategori kering sepanjang tahun yang berdampak pada kecilnya persediaan air dan keringnya sebagian besar sungai.Curah hujan tertinggi pada bulan Februari tercatat 171 mm dengan hari hujan selama 15 hari dan musim kering terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September dimana tidak tejadi hujan. Kabupaten Bima pada umumnya memiliki drainase yang tergenang dan tidak tergenang. Pengaruh pasang surut hanya seluas 1.085 Ha atau 0,02% dengan lokasi terbesar diwilayah pesisir pantai. Sedangkan luas lokasi yang tergenang terus menerus adalah seluas 194 Ha. yaitu wilayah Dam Roka, Dam Sumi dan Dam Pelaparado. Sedangkan Wilayah yang tidak pernah tergenang di Kabupaten Bima adalah seluas 457.989 Ha.
== Referensi ==
=== Sumber ===
{{Reflist}}
|