Swiss: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 71:
{{utama|Sejarah awal Swiss}}
:''lihat: [[Sejarah Pegunungan Alpen]], [[Alemannia]], [[Burgundia Hulu]]''
<!--▼
Suku pertama yang diketahui di daerah ini adalah anggota [[budaya Hallstatt]] dan [[budaya La Tène|La Tène]]. [[Budaya La Tene]] tumbuh dan berkembang selama [[Abad Besi]] akhir dari sekitar tahun [[450 SM]], kemungkinan dengan beberapa pengaruh dari peradaban Yunani dan Etruska. Salah satu kelompok suku terpenting di kawasan Swiss adalah [[Helvetii]]. Pada tahun [[15 SM]], [[Tiberius I]], yang akan dicalonkan sebagai Kaisar Romawi yang ke-2, dan saudaranya [[Nero Claudius Drusus|Drusus]], menaklukkan [[Pegunungan Alpen]], menggabungkan mereka ke [[Kekaisaran Romawi]]. Daerah yang dihuni oleh suku [[Helvetii]] – yang kemudian menurunkan nama ''Confoederatio Helvetica'' – awalnya menjadi bagian Provinsi [[Gallia Belgica]] Romawi dan kemudian ke [[Germania Superior]], sementara bagian timur Swiss modern digabungkan ke Provinsi [[Raetia]].
Di [[Abad Pertengahan Awal]], dari [[abad ke-4]], perpanjangan arah barat Swiss modern menjadi wilayah [[Kerajaan Burgundia|Raja Burgundia]]. Suku [[Alemanni]] menempati [[dataran tinggi Swiss]] pada [[abad ke-5]] dan [[lembah Alpen]] pada [[abad ke-8]], membentuk [[Alemannia]]. Swiss modern kemudian terbagi antara Kerajaan [[Alemannia]] dan [[Burgundia]]. Keseluruhan kawasan itu menjadi bagian [[Kekaisaran Frankia]] di [[abad ke-6]], menyusul kemenangan [[Chlodwig I]] atas [[Alemanni]] di [[Tolbiac]] pada tahun [[504]], dan kemudian bangsa Frankia mendominasi Burgundia.
Dari tahun [[561]], Raja [[Guntram]] dari [[Merovingia]], cucu Chlodwig I, mewarisi Kerajaan Burgundia Frankia, yang membentang dari barat hampir sejauh [[Sungai Rhein]]. Di timurnya, suku Alamanni diperintah di bawah kadipaten nominal di Frankia, karena bangsa Frankia mengisi kekosongan akibat menurunnya pencapaian Bizantium Romawi ke barat. Dari masa ini, bangsa Frankia sedang mulai membentuk watak tritunggal yang akan mencirikan sisa sejarahnya. Daerah ini secara lebih lanjut terbagi atas [[Neustria]] di barat (yang hanya disebut sebagai Frankia pada masa itu; nama Neustria tidak muncul dalam tulisan hingga 80 tahun kemudian), [[Austrasia]] di timur laut dan Burgundia.
Sepanjang sisa abad ke-6 dan awal [[abad ke-7]], kawasan Swiss berada di bawah hegemoni Frankia, dengan bangsa Frankia yang banyak diselimuti dengan perselisihan tentang masalah suksesi di antara sub-kerajaan Frankia (yang para rajanya masih bertalian darah). Pada tahun [[632]], menyusul kematian [[Chlothar II]], seluruh wilayah Frankia dipersatukan dalam masa yang singkat di bawah [[Dagobert I]], yang disebutkan sebagai raja terakhir Merovingia yang bisa melaksanakan tugas kerajaan. Di bawah Dagobert I, Austrasia beragitasi untuk pemerintahan sendiri sebagai alat menghadapi pengaruh Neustria, yang mendominasi mahkamah kerajaan. Dagobert dipaksa oleh aristokrat Austrasia yang kuat untuk mengangkat anaknya yang masih bayi, [[Sigibert III]], sebagai raja bawahan Austrasia pada tahun [[633]]. Kelemahan pemerintahan baru itu menjadi nyata, dan memimpin mereka yang ditundukkan oleh bangsa Frankia yang mempertimbangkan untung-rugi pemberontakan. Setelah Sigibert III menderita kekalahan militer di tangan [[Radulf, Raja Thüringen]] pada tahun [[640]], suku [[Alemanni]] juga memberontak terhadap kekuasaan Frankia. Masa kemerdekaan Allemani berikutnya berlangsung kurang-lebih hingga pertengahan [[abad ke-8]].
▲<!--
Mayors of the Palace had been appointed by the Frankish Kings as court officials since the early seventh century AD to act as mediators between the king and the people. However following Dagobert's death in 639 AD, with infants on the throne in both Neustria ([[Clovis II]]—a babe in arms in 639 AD) and Austrasia ([[Sigebert III]]—about four years old in 639 AD), these court appointees assumed greater power, eventually to such an extent that they ended the rule of the Merovingian monarchs, and took over the Frankish throne themselves. The first step was taken by the Mayor of the Palace of Austrasia, [[Grimoald I]], who convinced the childless [[Sigebert III]] to adopt his own son, [[Childebert]] as heir to the throne.
|