Tauhid rububiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pertama Mendekatkan Diri Kepada Allah: Merapikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Makna Tauhid Rububiyah Allah: Merapikan dan wikifikasi Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 3:
== Makna Tauhid Rububiyah Allah ==
Makna dari tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah dari kejadian-kejadian yang hanya Allah bisa lakukan sebagai satu-satunya illah yang berhak di ibadahi serta menyatakan dengan tegas bahwa Allah adalah Rabb, Raja, pencipta semua makhluk dan hanya Allah yang mengatur dan yang bisa merubahnya<ref>{{Cite book|title=Syarh Kitab Tauhid|last=|first=Al Jadid|publisher=|year=|isbn=|location=|pages=17|url-status=live}}</ref>. Kejadia-kejadian yanh hanya bisa dilakukan Allah seperti menciptakan, menghidupkan, mematikan, memberi rizki, mendatangkan segala manfaat dan menolak segala mudharat. Dzat yang mengawasi, mengatur, penguasa, pemilik hukum dan selainnya dari segala sesuatu yang menunjukkan kekuasaan tunggal bagi Allah. Dari sini, seorang mukmin harus meyakini bahwa tidak ada seorangpun yang menandingi Allah dalam hal ini. Allah mengatakan: {{Cquote|“’Katakanlah!’ Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya sgala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.” (QS. Al Ikhlash: 1-4)}}
=== Konsekuensi Tauhid Rububiyah ===
Maka ketika seseorang meyakini bahwa selain [[Allah]] ada yang memiliki kemampuan untuk melakukan seperti di atas, berarti orang tersebut telah [[zalim|mendzalimi]] [[Allah]] dan [[Syirik|menyekutukan]]-Nya dengan selain-Nya.
=== Sikap Jahiliyah dalam Tauhid Rububiyah ===
Dalam masalah [[rububiyah]] [[Allah]] sebagian orang [[kafir]] [[jahiliyah]] tidak mengingkarinya sedikit pun dan mereka meyakini bahwa yang mampu melakukan demikian hanyalah [[Allah]] semata. Mereka tidak menyakini bahwa apa yang selama ini mereka sembah dan agungkan mampu melakukan hal yang demikian itu. Lalu apa tujuan mereka menyembah Tuhan yang banyak itu? Apakah mereka tidak mengetahui jikalau ‘tuhan-tuhan’ mereka itu tidak bisa berbuat apa-apa? Dan apa yang mereka inginkan dari sesembahan itu?
== Tujuan Cerita Allah dalam Al Qur'an ==
|