Humani Generis Redemptionem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ridwanong (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'right|200px|Paus Benediktus XV '''''Humani generis redemptionem''''' adalah sebuah ensiklik yang dikeluarkan oleh [[Paus Benediktus XV...'
 
Ridwanong (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Image:Papa Benedicto XV.jpg|right|200px|Paus Benediktus XV]]
'''''Humani generis redemptionem''''' adalah sebuah [[ensiklik]] yang dikeluarkan oleh [[Paus Benediktus XV]] diberikan di [[Basilika Santo Petrus]] pada tanggal 15 Juni, di Hari Pesta Perayaan [[Hati Kudus Yesus]] di tahun 1917, di tahun ketiga masa kepausannya. Ensiklik ini merujuk pada semakin banyaknya penginjil Kristen namun semakin sedikitnya pengaruh dari penginjilan mereka. Ia memperingatkan para uskup untuk menjadi penginjil terlebih dahulu, dan untuk menjadi lebih berhati-hati dalam pemilihan para penginjil dan penerima pengakuan dosa, dua hal yang diberikan syarat-syarat dasarnya oleh dokumen ini.
 
Terdapat lebih banyak jumlah penginjil di dunia ini daripada masa-masa sebelumnya menurut [[Paus Benediktus XV]], namun dalam hal moralitas publik dan pribadi, serta perihal berbagai konstitusi dan hukum negara, terdapat ketidak-pedulian dan kelupaan umum akan kuasa yang tidak bisa dijelaskan oleh akal budi manusia, para manusia perlahan jatuh menjauhi norma yang ketat dari nilai-nilai Kristiani, dan bahwa para manusia tergelincir kembali ke dalam praktek-praktek penyembahan berhala yang memalukan.<ref>Humani generis redemptionem 2</ref> Sri Paus secara tegas menyalahkan para penginjil pelayan gereja yang tidak menangani masalah ini seperti seharusnya. ''Bukan situasi masa kini (yang mesti disalahkan) namun para penginjil Kristiani yang tidak cakaplah yang mesti disalahkan: karena tidak ada orang yang dapat berargumen bahwa para rasul hidup di jaman yang lebih baik daripada masa kini, (atau) bahwa para rasul bisa bertemu dengan pikiran-pikiran manusia yang lebih siap untuk percaya pada Injil atau bahwa para rasul menemui lebih sedikit penentangan terhadap hukum Allah.''<ref>Humani generis redemptionem 3</ref>
 
<!--
There are more preachers of the Word than ever before according to Benedict XV, but in the state of public and private morals, the constitutions and laws of nations, there is a general disregard and forgetfulness of the supernatural, a gradual falling away from the strict standard of Christian virtue, and that men are slipping back into the shameful practices of paganism.<ref>Humani generis redemptionem 2</ref> The Pope squarely put part of the blame on those ministers of the Gospel who do not handle it as they should. It is not the times but the incompetent Christian preachers who are to blame: For no one can maintain that the Apostles were living in better times than ours, that they found minds more readily disposed towards the Gospel or that they met with less opposition to the law of God.<ref>Humani generis redemptionem 3</ref>
First in line are the Catholic bishops: The [[Council of Trent]] taught, that preaching "is the paramount duty of Bishops." <ref>[Sess., xxiv, De. Ref., c.iv]</ref> And the Apostles, whose successors the bishops are, looked upon it as something peculiarly theirs. St. Paul writes: "For Christ sent us not to baptize, but to preach the Gospel.<ref> [I Cor. i:17]</ref> Council of Trent Bishops are required to select for this priestly office those only who are "fit," i.e. those who "can exercise the ministry of preaching with profit to souls." Profit to souls, does not mean eloquently or with popular applause, but with spiritual fruit. <ref>Humani generis redemptionem 7</ref> The Pope requests that all those priests are weeded out, who are incapable of preaching or oh hearing confession.<ref>Humani generis redemptionem</ref> 9 Priests have to concentrate on the word on God and not on popularity contests: