Ali bin Abi Thalib: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arkhanz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Arkhanz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
| alt =
| caption = 'Ali ''radhiallahu 'anhu''
| succession = [[Daftar khalifah|Khalifah]] <br />{{small|sudut pandang [[Sunni Islam|Sunni Islam]]}}
| reign = 20 Juni 656 – 29 Januari 661<br />({{age in years and days|656|6|20|661|1|29|duration=yes}})
| predecessor = '[[Utsman bin 'Affan]]
| successor = Muawiyah[[Hasan bin Abi SufyanAli]]
| birth_date = 15 September 601 (13&nbsp;[[Rajab]] 21 SH)
| birth_place = [[Ka'bah]], [[Mekkah|Makkah]], [[Jazirah Arab]]<ref name="Guidance">{{cite book|last1=Rahim|first1=Husein A.|last2=Sheriff|first2=Ali Mohamedjaffer|title=Guidance From Qur'an|publisher=Khoja Shia Ithna-asheri Supreme Council|url=https://books.google.com/books?id=9v2qAgAAQBAJ&pg=PA52&dq=ali+was+born+in+kaaba|accessdate=11 April 2017|language=en|year=1993}}</ref>
Baris 22:
| house-type = Suku
| era name = [[Khulafaur Rasyidin]]
| era dates = 632–661
| father = [[Abu Thalib]]
| mother = [[Fatimah binti Asad]]
Baris 35 ⟶ 34:
Sepeninggal Nabi Muhammad, 'Ali diangkat sebagai khalifah atau pemimpin umat Islam setelah Abu Bakar, 'Umar, dan 'Utsman. Dalam sudut pandang [[Sunni]], 'Ali bersama tiga pendahulunya digolongkan sebagai ''[[Khulafaur Rasyidin]]''.<ref>Biographies of the Prophet's companions and their successors, Ṭabarī, translated by Ella Landau-Tasseron, pp.37-40, Vol:XXXIX</ref> kekuasaan 'Ali merupakan salah satu periode tersulit dalam sejarah Islam karena saat itulah terjadi [[Perang saudara Islam pertama|perang saudara pertama]] dalam tubuh umat Muslim yang berawal dari terbunuhnya 'Utsman bin 'Affan, khalifah ketiga. Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai status 'Ali dan hak kepemimpinannya atas umat Islam, Islam sepakat mengenai pribadinya yang saleh dan adil.
 
[[AhlussunnahIslam]] memandang Ali bin Abi Thalib sebagai salah seorang [[sahabat Nabi]] yang terpandang. Hubungan kekerabatan Ali dan Rasulullah sangat dekat sehingga ia merupakan seorang [[ahlul bait]] dari Nabi {{saw}}. Ahlussunnah juga mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai salah seorang ''[[Khulafaur Rasyidin]]'' (khalifah yang mendapat petunjuk).
== Perbedaan pandangan mengenai pribadi Ali bin Abi Thalib ==
=== Ahlussunnah (Sunni) ===
[[Ahlussunnah]] memandang Ali bin Abi Thalib sebagai salah seorang [[sahabat Nabi]] yang terpandang. Hubungan kekerabatan Ali dan Rasulullah sangat dekat sehingga ia merupakan seorang [[ahlul bait]] dari Nabi {{saw}}. Ahlussunnah juga mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai salah seorang ''[[Khulafaur Rasyidin]]'' (khalifah yang mendapat petunjuk).
 
[[SunniIslam]] menambahkan nama Ali di belakang dengan '''''Radhiyallahu Anhu''''' (RA) atau ''semoga Allah ridha padanya''. Tambahan ini sama sebagaimana yang juga diberikan kepada sahabat Nabi yang lain.
 
=== Sufi'''Riwayat Hidup''' ===
[[Sufi]] menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan '''''Karramallahu Wajhah''''' atau ''semoga Allah memuliakan wajahnya''. Doa kaum [[Sufi]] ini sangat unik, berdasarkan riwayat bahwa dia tidak suka menggunakan wajahnya untuk melihat hal-hal buruk bahkan yang kurang sopan sekalipun.{{cn}} Dibuktikan dalam sebagian riwayat bahwa dia tidak suka memandang ke bawah bila sedang berhubungan intim dengan istri. Sedangkan riwayat-riwayat lain menyebutkan dalam banyak pertempuran, bila pakaian musuh terbuka bagian bawah terkena sobekan pedang dia, maka Ali enggan meneruskan duel hingga musuhnya lebih dahulu memperbaiki pakaiannya.
 
Ali bin Abi Thalib dianggap oleh kaum [[Sufi]] sebagai Imam dalam ilmu [[al-hikmah]] (''divine wisdom'') dan [[futuwwah]] (''spiritual warriorship''). Dari dia bermunculan cabang-cabang tarekat (''thoriqoh'') atau ''spiritual-brotherhood''. Hampir seluruh pendiri tarekat [[Sufi]], adalah keturunan dia sesuai dengan catatan nasab yang resmi mereka miliki. Seperti pada tarekat [[Qadiriyah]] dengan pendirinya [[Syekh Abdul Qadir Jaelani]], yang merupakan keturunan langsung dari Ali melalui anaknya [[Hasan bin Ali]] seperti yang tercantum dalam kitab manaqib [[Syekh Abdul Qadir Jailani]] (karya Syekh Ja'far Barzanji) dan banyak kitab-kitab lainnya.
 
== Riwayat Hidup ==
=== Kelahiran & Kehidupan Keluarga ===
==== Kelahiran ====
Baris 107 ⟶ 99:
 
=== Sebagai khalifah ===
Peristiwa pembunuhan terhadap Khalifah '[[Utsman bin Affan]] mengakibatkan kegentingan di seluruh dunia Islam yang waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak yang waktu itu menguasai Madinah tidak mempunyai pilihan lain selain Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah, waktu itu Ali berusaha menolak, tetapi [[Zubair bin Awwam]] dan [[TalhahThalhah bin Ubaidillah]] memaksa dia, sehingga akhirnya Ali menerima bai'at mereka. Menjadikan Ali satu-satunya Khalifah yang dibai'at secara massal, karena khalifah sebelumnya dipilih melalui cara yang berbeda-beda.
 
Sebagai Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah [[Khalifah]] sebelumnya, [[Utsman bin Affan]]. Untuk pertama kalinya perang saudara antara umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, [[Pertempuran Basra]]. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan [[Zubair bin Awwam]], [[TalhahThalhah bin Ubaidillah]], dan [[Ummul mu'minin]] [[Aisyah binti Abu Bakar]], Istri [[Rasulullah]]. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali.
 
Peristiwa pembunuhan Khalifah [[Utsman bin Affan]] yang menurut berbagai kalangan waktu itu kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah telanjur meluas dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh Nabi Muhammad {{saw}} ketika dia masih hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang ada sejak zaman [[Utsman bin Affan]], menyebabkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga menyebabkan perang tersebut. Tidak hanya selesai di situ, konflik berkepanjangan terjadi hingga akhir pemerintahannya. [[Pertempuran Shiffin]] yang melemahkan kekhalifannya juga berawal dari masalah tersebut. Ali bin Abi Thalib, seseorang yang memiliki kecakapan dalam bidang militer dan strategi perang, mengalami kesulitan dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang ditinggalkan pemerintahan sebelumya.
Baris 228 ⟶ 220:
[[Kategori:Ahlul Bait]]
[[Kategori:Bani Hasyim]]
[[Kategori:Imam Syi'ah]]
[[Kategori:Poligamis]]
[[Kategori:Pemimpin agama yang dibunuh]]