Permesta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 45:
=== Tanggapan TNI-AD ===
 
Pada hari yang sama Permesta diproklamirkan, Nasution mengirim radiogram kepada Sumual dan juga kepada Kolonel Sudirman yang pada waktu itu adalah Komandan Ko-DPSST. Ia menginstruksikan kepada mereka untuk tindaktidak mengambil tindakan yang dapat membahayakan keamanan tentara dan rakyat di Makassar. Sumual dan Sudirman memang sudah mengadakan hubungan secara tidak langsung dan bersepakat untuk menjaga keamanan di kota Makassar.<ref>[[#harvey|Harvey (1977)]], hlm. 50.</ref> Kemudian dalam pertemuan seluruh komandan Tentara dan Territorium di Markas Besar TNI-AD pada tanggal 15 Maret 1957 yang turut dihadiri oleh Sumual dan Sudirman, gubernur-gubernur militer yang sudah ditunjuk di TT-VII diterima untuk sementara.<ref>[[#harvey|Harvey (1977)]], hlm. 55.</ref>
 
Nasution menyetujui dibentuknya KDM seperti yang dicetuskan oleh Lahade dan Jusuf kepada Nasution dalam pertemuan mereka pada bulan Januari. Pembagian KDM dari wilayah TT-VII berdasarkan wilayah-wilayah ke empat gubernur militer yang dibentuk setelah Permesta diproklamirkan. [[Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin|KDM Sulawesi Selatan Tenggara (KDM-SST)]] diresmikan pada oleh Nasution di Makassar pada tanggal 1 Juni 1957. Nasution menunjuk [[Andi Mattalatta|Letkol Andi Mattalatta]] sebagai Komandan KDM-SST dan Mayor Haeruddin Tasning sebagai Kepala Staf KDM-SST.<ref>[[#harvey|Harvey (1977)]], hlm. 60.</ref> Kemudian pada tanggal 26 June 1957, Pieters diangkat sebagai Komandan KDM Maluku dan Irian Barat, dan pada tanggal 5 Juli 1957, Minggu diangkat menjadi Komandan KDM Nusa Tenggara. Somba diangkat menjadi Komandan KDM Sulwaesi Utara dan Tengah pada tanggal 28 September 1957.