Bilal bin Rabah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syusuf2016 (bicara | kontrib)
Perbaikan penulisan dan tambahan. Bismillah, makasih Abdullah > Ubaidillah
Membuat kalimat menjadi jelas, agar lebih mudah dimengerti oleh masyarakat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
'''Bilal bin Rabah''' ([[bahasa Arab|Arab]]: '''بلال بن رباح''', sekitar 580–640 Masehi; '''Bilal al-Habsyi, Bilal bin Riyah, Ibnu Rabah''') adalah seorang budak berkulit hitam dari [[Habsyah]] (sekarang [[Ethiopia]]) yang masuk [[Islam]] ketika statusnya masih diperbudakmenjadi seorang budak. Setelah majikannya mengetahui bahwa Sayyidina Bilal RA masuk [[Islam]], maka Sayyidina Bilal RA disiksa terus menerus setiapoleh harinya,majikannya gunasetiap mengembalikan keyakinannyahari, agar Bilal tidak memeluk [[Islam]]. Tetapi Bilal tetap berpegang teguh kepada Islam, dan tidak mau kembali kepada kekafirannyakekafiran dan tetap melantunkan "''Ahadun Ahad, Ahadun Ahad...''" meskipun terus menerus disiksa oleh majikannya. Pada akhirnya Sayyidina Bilal dimerdekakanRA dibebaskan oleh [[Sayyidina Abu Bakar RA]], sehingga status Sayyidina Bilal RA bukan lagi seorang budak, melainkan sudah menjadi manusia merdeka dan Sayyidina Bilal RA menjadi salah seorang [[sahabat nabi]].
 
Dalam sebuah [[hadits]] diceritakan bahwa [[rasulullah]] pernah mendengar suara terompah Bilal di [[surga]]. Ketika hukum [[syariat]] [[adzan]] diperintahkan oleh [[Allah]], maka orang yang pertama kali disuruh oleh [[rasulullah]] untuk mengumandangkan adzan adalah Sayyidina Bilal bin Rabah RA, ia dipilih karena [[suara]]nya sangat merdu dan lantang. Ia dikenal sebagai [[muazin]] pertama dalam Islam.<ref>Riz̤vī, Sayyid Sa'eed Ak̲h̲tar. Slavery: From Islamic & Christian Perspectives. Richmond, British Columbia: Vancouver Islamic Educational Foundation, 1988. Print. ISBN 0-920675-07-7 Pg. 35-36</ref> Bilal meninggal di [[Damaskus]] pada tahun 20 H. Dia satu diantara 3 muadzin [[Muhammad|Rasulullah Saw]], yaitu Bilal bin Rabah, [[Abu Mahdzurah al-Jumahi]] dan [[Abdullah bin Ummi Maktum]].
 
== Referensi ==