Persinyalan blok otomatis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 13:
== Dasar operasi ==
Sebagian besar sistem ABS menggunakan susunan tiga atau empat blok, di mana halangan berupa kereta api atau benda lainnya di blok pertama akan memicu peringatan saat memasuki blok kedua, dan mengizinkan kereta api di blok ketiga untuk melaju dengan kecepatan normal. Ketika blok pendek atau kapasitas lintas yang lebih tinggi diperlukan, empat atau lebih blok digunakan; kereta kemudian diberi banyak peringatan tentang halangan yang akan datang. Untuk mengindikasikan status dasar suatu blok, digunakan sistem pensinyalan dengan aspek merah/kuning/hijau yang memiliki makna universal, dengan warna merah menunjukkan blok
Cara paling umum pada sistem ABS adalah dengan mendeteksi kedudukan dari lintasan melalui penggunaan [[ Lacak sirkuit |track circuit]]. Arus tegangan rendah dirambatkan melalui lintasan antara dua sinyal untuk kemudian dideteksi apakah rangkaian dalam kondisi tertutup, terbuka, atau mengalami korsleting. Roda dan gandar kereta api akan mengalirkan arus dari satu rel ke yang rel lain, sehingga memperpendek sirkuit (shunting). Apabila sistem ABS mendeteksi bahwa terjadi korsleting antara dua sinyal, sistem menginterpretasikan bahwa kereta api atau penghalang lainnya menempati blok itu dan akan "memberi" sinyal merah (menampilkan indikasi berhenti) di kedua sisi blok itu untuk mencegah kereta lain memasuki blok
Sistem elektronik ABS juga dapat mendeteksi kerusakan pada rel atau [[wesel]] (jika wesel dirangkai ke sirkuit) dengan cara menghasilkan sirkuit terbuka. Keadaan ini juga akan mengubah indikasi sinyal, mencegah kereta memasuki blok dan berjalan melalui lintasan atau wesel yang rusak.
|