Asyeik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Under construction}}
 
'''Asyeik''', '''Asyek,''' atau '''Tarei Asyeik''' adalah suatu upacara adat untuk memanggil roh lelehur pada etnis [[Suku Kerinci|Kerinci]], [[Jambi]]. Upacara ini telah ada sejak zaman prasejarah dan masyarakat Kerinci saat itu masih menganut kepercayaan [[animisme]] dan [[dinamisme]]. Upacara ini dipimpin oleh seorang pawang atau dukun, sehingga upacara ini dianggap magis dan sakral.<ref>{{Cite journal|last=Neidel|first=J. David|date=2014-01-01|title=Discourse of Decline: Local Perspectives on Magic in Highland Jambi, Indonesia|url=http://dx.doi.org/10.3167/sa.2014.580104|journal=Social Analysis|volume=58|issue=1|doi=10.3167/sa.2014.580104|issn=0155-977X}}</ref> Sejak Islam menyebar di Kerinci, upacara ini mengalami akulturasi seperti pada mantra-mantra dan tujuan doa yang disampaikan. Walau begitu, upacara ini dianggap sebagai saran berkomunikasi kepada kekuatan gaib yang dianggap sakti.<ref name=":0" /><ref name=":2" />
 
Upacara ini terdiri dari banyak rangkaian ritual yang dapat berlangsung hingga berhari-hari, bahkan tujuh minggu. Upacara ini juga merupakan seni pertunjukan yang kompleks karena memadukan unsur seni musik tradisional, sastra, dan tari. Pada rangkaian inti dari ritual ini, ditampilkan tari-tarian yang diiringi syair-syair mantra dan instrumen tradisional hingga salah seorang penari kerasukan arwah leluhur.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Sunliensyar|first=Hafiful Hadi|date=2016, November|title=Ritual Asyeik sebagai Akulturasi antara Kebudayaan Islam dengan Kebudayaan Pra-Islam Suku Kerinci|url=http://www.academia.edu/download/51067755/23-45-1-SM.pdf|journal=Siddhayatra|volume=21|issue=2|pages=107-128|doi=}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Ramadani|first=Yolla|last2=Nurlizawati|first2=Nurlizawati|last3=Salamah|first3=Salamah|last4=Yelnim|first4=Yelnim|date=2020-06-16|title=RITUAL TAREI ASYEIK PADA MASYARAKAT KELURAHAN PONDOK TINGGI KOTA SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI|url=https://journal.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php/jf/article/view/818|journal=Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya|language=en|volume=5|issue=1|pages=1–20|doi=10.25217/jf.v5i1.818|issn=2548-7620}}</ref><ref name=":1">{{Cite journal|last=Febriza|first=Bella|last2=Nerosti|first2=Nerosti|last3=Iriani|first3=Zora|date=2018-08-14|title=STRUKTUR UPACARA DAN FUNGSI PERTUNJUKAN TARI ASYEIK DALAM PENGOBATAN DI DUSUN EMPIH KECAMATAN SUNGAI BUNGKAL KOTA SUNGAI PENUH|url=http://ejournal.unp.ac.id/index.php/sendratasik/article/view/100360|journal=Jurnal Sendratasik|volume=7|issue=1|pages=61–66|issn=2302-3201}}</ref>
 
Upacara Asyeik dapat dilakukan kapanpun tergantung tujuan penyelenggaraannya. Tujuan penyelenggaraannya pun beragam, seperti penolak bala, penyembuhan, bahkan sebagai ungkapan rasa syukur hasil panen. Bagi orang atau kelompok yang memiliki hajat pada upacara ini, mereka wajib menyediakan barang-barang berbagai keperluan ritual. Jika pemilik hajat atau keluarganya belum mampu, upacara dapat ditangguhkan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Ajawaila|first=Gerzon|last2=Minawati|first2=Rosta|last3=Syafriadi|first3=Syafriandi|date=2017-07-27|title=RITUAL ASYEIK SEBUAH FENOMENA BUDAYA MENJADI ESTETIK PENCIPTAAN FILM DOKUMENTER|url=http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Bercadik/article/view/35|journal=Bercadik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni|language=en|volume=2|issue=1|issn=2355-5149}}</ref>