Asyeik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Upacara Asyeik dapat dilakukan kapanpun tergantung tujuan penyelenggaraannya. Tujuan penyelenggaraannya pun beragam, seperti penolak bala, penyembuhan, bahkan sebagai ungkapan rasa syukur hasil panen. Bagi orang atau kelompok yang memiliki hajat pada upacara ini, mereka wajib menyediakan barang-barang berbagai keperluan ritual. Jika pemilik hajat atau keluarganya belum mampu, upacara dapat ditangguhkan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Ajawaila|first=Gerzon|last2=Minawati|first2=Rosta|last3=Syafriadi|first3=Syafriandi|date=2017-07-27|title=RITUAL ASYEIK SEBUAH FENOMENA BUDAYA MENJADI ESTETIK PENCIPTAAN FILM DOKUMENTER|url=http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Bercadik/article/view/35|journal=Bercadik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni|language=en|volume=2|issue=1|issn=2355-5149}}</ref>
 
Seiring perkembangan zaman, Ritual Asyeik kini sudah mulai ditinggalkan. Ritual ini masih bertahan di beberapa daerah tersebar di Kabupaten [[Kabupaten Kerinci|Kerinci]] dan Kota [[Kota Sungai Penuh|Sungaipenuh]], seperti di [[Siulak, Kerinci|Siulak]], [[Sitinjau Laut, Kerinci|Sitinjau Laut]], dan [[Pondok Tinggi, Sungaipenuh|Pondok Tinggi]]. Pada tahun 2016, Upacara Asyeik ditetapkan sebagai salah satu [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia]].<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
== Jenis upacara ==
Upacara Asyeik memiliki berbagai jenis upacara tergantung tujuan penyelenggarannya. Secara umum, semua jenis memiliki tahapan yang sama. Hal yang membedakan adalah barang yang diperlukan sebagai sesajen ataupun tahapan khusus di dalamnya. Jenis-jenis upacara tersebut antara lain:<ref name=":2" />
 
# Asyeik Ngayun Luci
# Asyeik Tulak Bala
# Asyeik Naik Mahligai
# Asyeik Nyabung
# Asyeik Nyambai
# Asyeik Mamujo Padang
# Asyeik Tauh
 
== Referensi ==