Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
RajarFtfrf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 252:
[[Perang Aceh]] dimulai sejak Belanda menyatakan [[perang]] terhadap Aceh pada [[26 Maret]] [[1873]], dimulai dari kedatangan Jenderal [[Johan Harmen Rudolf Köhler|J.H.R Kohler]] dengan jumlah pasukan sebanyak 3.198, termasuk 168 perwira [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|KNIL]].<ref>Kawilarang, Harry: Aceh dari Sultan Iskandar Muda ke Helsinki, Bandar Publishing, Banda Aceh-Cet. III, 2010</ref>
 
Setelah melakukan beberapa ancaman diplomatik, namun tidak berhasil merebut wilayah yang besar. Perang kembali berkobar pada tahun [[1883]], namun lagi-lagi gagal, dan pada [[1892]] dan [[1893]], pihak Belanda menganggap bahwa mereka telah gagal merebut Aceh. Bahkan, pada hari pertama perang berlangsung, 1 unit kapal perang Belanda, Citadel van Antwerpen harus mengalami 12 tembakan meriam dari pasukan Aceh.<ref>ibid</ref>.
 
[[Doktor|Dr]]. [[Christiaan Snouck Hurgronje]], seorang ahli yang berpura-pura masuk Islam dari [[Universitas Leiden]] yang telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari banyak pemimpin Aceh, kemudian memberikan saran kepada Belanda agar serangan mereka diarahkan kepada para [[ulama]], bukan kepada sultan. Saran ini ternyata berhasil. Pada tahun [[1898]], [[Joannes Benedictus van Heutsz]] dinyatakan sebagai gubernur Aceh, dan bersama letnannya, [[Hendrikus Colijn]], merebut sebagian besar Aceh.
Baris 261:
 
<br />
 
=== Masa penjajahan ===
==== Bangkitnya nasionalisme ====