Panakawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antapurwa (bicara | kontrib)
Antapurwa (bicara | kontrib)
Baris 21:
Selain nama-nama di atas, juga dikenal nama [[Togog]] dan [[Bilung]] sebagai panakawan kaum antagonis. Kedua tokoh ini muncul dalam kedua versi, baik itu Yogyakarta maupun Surakarta.
 
=== 3. Pewayangan Jawa TimuranSunda ===
* [[Semar]]
* [[Cepot]]
* [[Dawala]]
* [[Gareng]]
 
=== 4. Pewayangan Jawa Timuran ===
* [[Semar]]
* [[Bagong]]
Baris 28 ⟶ 34:
Dalam pewayangan versi Jawa Timuran yang berkembang di daerah [[Surabaya]], [[Mojokerto]], [[Lamongan]], [[Malang]], dan sekitarnya, tidak dikenal adanya tokoh Gareng dan Petruk. Yang memegang peranan penting adalah Bagong. Sedangkan Besut adalah anak dari Bagong.
 
=== 45. Pewayangan Bali ===
* [[Tualen]]
* [[Merdah]]
Baris 34 ⟶ 40:
Sedangkan panakawan untuk golongan antagonis bernama [[Delem]] dan [[Sangut]].
 
=== 56. Pementasan Ketoprak ===
[[Ketoprak]] adalah seni drama panggung yang berkembang di [[Jawa]] yang mementaskan kisah-kisah Wayang Madya (zaman sesudah [[Parikesit]] sampai [[Brawijaya]]) dan kisah Wayang Wasana (zaman [[Raden Patah]] sampai [[Diponegoro]]). Panakawan dalam pentas ketoprak tidak ditentukan dengan pasti. Semuanya tergantung kisah yang dipergelarkan. Namun terdapat dua pasang nama yang dipastikan muncul untuk lakon-lakon tertentu, yaitu [[Sabdopalon]] dan [[Nayagenggong]], sebagai pengikut [[Damarwulan]] sampai [[Brawijaya]], serta [[Bancak]] dan [[Doyok]], pengikut [[Panji Asmarabangun]].