Alasanalasan pertama yang menjadi latar dari gerakan DI/TII Aceh adalah kekecewaan para tokoh pimpinan masyarakat di Aceh atas dileburnya [[Aceh|provinsi Aceh]] ke dalam provinsi [[Sumatra Utara]] yang beribu kota di [[Medan]]. Peleburan provinsihal itu seakan mengabaikan jasa baik masyarakat Aceh ketika perjuangan mempertahankan kedaulatan Negara Republik Indonesia dimasa revolusi fisik kemerdekaan Indonesia (1945-1950). Kekhawatiran kembalinya kekuasaan para [[Ulèëbalang|ulee balang]] yang sejak lama telah menjadi pemimpin formal pada lingkup adat dan politik di Aceh<ref name="Sastroamidjojo">Sastroamidjojo (1953) p. 18</ref><ref>{{cite web|url=http://www.acehbooks.org/pdf/ACEH_02539.pdf|title=Keterangan Pemerintah tentang peristiwa Daud Beureuh : [diutjapkan dalam rapat pleno terbuka Dewan Perwakilan Rakjat Republik Indonesia tanggal 28 Oktober 1953] ; Djawaban Pemerintah [atas pemandangan umum Dewan Perwakilan Rakjat mengenai keterangan Pemerintah] tentang peristiwa Daud Beureuh : [diutjapkan oleh Perdana Menteri dalam rapat pleno terbuka Dewan Perwakilan Rakjat tanggal 2 Nopember 1953] / [Ali Sastroamidjojo]|date=1953|format=PDF}}</ref>.
Keinginan dari masyarakat Aceh untuk menetapkan hukum syariah dalam kehidupan mereka.<refname="Reid341">Reidditambah (2005), p. 341</ref>Sejarawan berkebangsaan Belanda, Cornelis Van Dijk, menyebutkan,dengan kekecewaan Daud Beureueh terhadap Jakarta semakin berat dengan beredarnya rumor tentang sebuah dokumen rahasia dari Jakarta. Dokumen itu disebut-sebut dikirim oleh [[Daftar Perdana Menteri Indonesia|Perdana Menteri]] [[Ali Sastroamidjojo]] yang isinya berupa perintah pembunuhan terhadap 300 tokoh masyarakat Aceh. Rumor ini disebut sebagai les hitam. Perintah tersebut dikabarkan diambil oleh Jakarta berdasarkan kecurigaan dan laporan bahwa Aceh sedang bersiap untuk sebuah pemberontakan guna memisahkan diri dari negara Indonesia.<ref>{{Cite journal|last=Apipudin|first=Apipudin|date=2016-01-31|title=Daud Beureu’eh and The Darul Islam Rebellion in Aceh|url=http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/7221|journal=Buletin Al-Turas|language=en|volume=22|issue=1|pages=145–167|doi=10.15408/bat.v22i1.7221|issn=2579-5848}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://kelasips.com/latar-belakang-pemberontakan-di-tii/|title=Materi Pemberontakan DI/TII|date=2020-05-31|website=Kelas IPS|language=id-ID|access-date=2020-06-19}}</ref>