Gombloh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 37:
Gombloh juga menulis lagu untuk penyanyi lain. Ia menulis ''Tangis Kerinduan'' bagi [[Djatu Parmawati]] dirilis (1988), juga ''Merah Putih'' (1986) yang dinyanyikan [[Tyas Drastitiana]], hingga kemudian lagu [[Merah Putih]] menjadi tenar ketika dinyanyikan bersama-sama oleh artis Musica.
 
Semenjak album Gila, Gombloh dinilai para kritisi mengendurkan idealismenya, dengan lebih mengedepankan album bergaya pop ringan dan dengan lirik-lirik sederhana dan jenaka. Gombloh mengakui hal tersebut dan ia beralasan bahwa kendurnya idealisme karena ia juga perlu untuk menghidupi keluarganya Namun meskipun begitu, senakal-nakalnya lagu Gombloh, ia mengatakan pula bahwa lagu-lagunya mempunyai 'hidden message', seperti lagu [[Kugadaikan Cintaku]] yang menyampaikan kritik atas krisis nilai-nilai kesetiaan yang terjadi di masyarakaymasyarakat. Dengan perubahan idealisme itu nyatanya Gombloh menjadi lebih populer dan mendapat penghasilan yang besar.; Ianamun ia tidak menjadi terlalu kaya dengan semua itu, karena Gombloh lebih suka menghabiskan pendapatannya dengan makan-makan bersama kawan-kawannya<ref>Hurek L.L. [http://hurek.blogspot.com/2006/04/gombloh-kebyar-kebyar.html Gombloh Kebyar-Kebyar]. Artikel pada ''Blog Orang Kampung'', 22 April 2006.</ref>, artikeljuga menyantuni orang-orang pinggiran seperti pemulung, PSK dan sebagainya. Artikel ini dikutip juga dari buku [[Gombloh : Revolusi Cinta dari Surabaya]] karya [[Guruh Dimas Nugraha]].
 
== Kematian dan penghargaan ==