Tapussa dan Bhallika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 16:
Ketika mereka sedang menyelidiki dan kebingungan untuk menemukan penyebabnya, sang dewa memperlihatkan dirinya di sepucuk dahan pohon dan memberitahukan mereka: "Putra-putra yang baik, di sini sedang berdiam Buddha, yang baru saja tercerahkan. Dia telah terserap dalam kebahagiaan pembebasan tanpa makan selama empat puluh sembilan hari, dan masih duduk di kaki pohon ''rājāyatana''. Pergilah dan hormatilah dia dengan persembahan dana makanan! Perbuatan baik ini akan memberikan kalian kesejahteraan dan kebahagiaan yang banyak untuk waktu yang lama."<ref name=kusaladhamma/>
 
Dengan hati yang penuh sukacita, mereka bergegas menjumpai Buddha dengan membawa serta kue nasi dan madu yang mereka bawa dalam perjalanan itu. Setelah memberi sembah dengan hormat pada Buddha dan duduk di tempat yang sesuai, mereka berkata: "[[Bhante]], semoga Bhante bersediaberkenan menerima kue berasnasi dan madu ini agar kami bisa memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan untuk waktu yang lama."<ref name=kusaladhamma/>
 
Buddha agak tertegun sejenak karena mangkuk yang pernah diterima dari [[Sujata (wanita pemerah susu)|Sujata]] telah dihanyutkan di Sungai Neranjara dan tidak pernah seorang Buddha yang lampau menerima dana makanan dengan kedua tangannya. Tiba-tiba [[Catur Maharaja Kayika|empat orang dewa]] dari empat penjuru alam, ''[[Dhṛtarāṣṭra|Dhatarattha]]'' dari sebelah Timur, ''[[Virūḍhaka (Maharaja Langit)|Virulhaka]]'' dari Selatan, ''[[Virupakkha]]'' dari Barat, dan ''[[Kuwera|Kuvera]]'' dari Utara) datang menolong dengan masing-masing membawa satu mangkuk yang dipersembahkan kepada Buddha. Buddha menerima keempat mangkuk tersebut dan dengan [[Abhijñā|kekuatan gaibnya]] dijadikan satu mangkuk. Dengan demikian, Buddha dapat menerima persembahan dari Tapussa dan Bhallika.<ref name=samaggi/>