Pembicaraan:Medang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Inayubhagya (bicara | kontrib) →Mengembalikan Nama Mataram: bagian baru |
→Mengembalikan Nama Mataram: tanggapan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 195:
([[Pengguna:Syzyszune|Syzyszune]] ([[Pembicaraan Pengguna:Syzyszune|bicara]]) 10:34, 15 Juli 2020 (UTC)
:[[Prasasti Canggal]] sudah menyebutkan ''Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya", jadi tidak benar nama "Mataram" baru pertama kali muncul dalam prasasti Wwatan Tija (masa pemerintahan Kayuwangi). ''Rakai'' itu adalah istilah yang merujuk pada jabatan raja wilayah, raja bawahan, atau raja kecil di bawah Maharaja. Semacam wilayah provinsi. Mungkin kemudian pada masa Majapahit setara dengan jabatan "Bhre". Kemungkinan besar, apa yang disebut Mataram itu adalah wilayah dataran subur di sebelah selatan gunung Merapi, yakni lembah antara sungai Progo dan sungai Opak, kira-kira membentang antara Muntilan, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul sekarang. Jadi "Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya" artinya adalah "Raja Sanjaya Penguasa Mataram". Pada perkembangannya Rakai yang semula hanya penguasa kerajaan wilayah daerah, bisa tumbuh menguat dan menjadi penguasa seluruh wilayah kerajaan. Dari wilayah temuan prasasti Canggal (Gunung Wukir) kemungkinan tanah air Mataram itu ya Muntilan, di Gunung Wukir, lembah Sungai Progo itu. Kadatuan itu tidak selalu bermakna bangunan "istana" secara fisik, bisa juga bermakna "kerajaan". Saya cenderung tetap pada posisi kini, yaitu tetap mempertahankan nama Medang. Nama Mataram itu demikian lekat pada wilayah selatan Gunung Merapi (Muntilan, Kab. Sleman, Kab. Bantul, Kota Yogya, Sebagian Kab. Klaten), jadi tidak tepat jika kemudian memaksakan mempertahankan nama Mataram, apalagi saat periode kemudian; saat ibu kotanya sudah berpindah ke Jawa Timur. Justru karena nama ''Medang'' ini demikian menetap, persisten disebutkan dalam berbagai prasasti, disebutkan sejak purinya (istana) terletak di Jawa Tengah hingga Jawa Timur, maka justru kemungkinan besar derajat istilah ini di atas wilayah kerajaan daerah, artinya nama kerajaannya ya Medang itu. Sementara Mataram hanya mengacu pada wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta dan sekitarnya kini. Seperti dibuktikan pada sebutan pada zaman Majapahit, Mataram sebagai salah satu mancanagara/kerajaan wilayah/provinsi Majapahit, serta Kesultanan Mataram Islam yang muncul kemudian di wilayah ini. Sementara dari sumber luar Jawa, cenderung menyebut kerajaan ini hanya sebagai Jawa atau Bhumi Jawa saja. Sekali lagi sebaiknya daripada berdebat, sebaiknya menyediakan rujukan atau referensi dari sumber literatur terpercaya. Sementara penyebutan ganda Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram seperti saat ini cukup tepat.<span style="background:white;color:blue;font:arialbold;border-radius:4px"><b> ''[[User:Gunkarta|Gunkarta]]'' </b></span><span style="background:lightblue;color:blue;border-radius:2px"> ''[[User talk:Gunkarta|bicara]]'' </span> 19 Juli 2020 15.04 (UTC)
|