Oeripan Notohamidjojo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jordan Diwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Jordan Diwi (bicara | kontrib)
k mengganti foto pada infobox dan menambahkan gambar bersama J. Verkuyl
Baris 29:
== Biodata ==
Dr. Notohamidjojo dapat dikatakan sebagai seorang guru yang sebenarnya memberikan bimbingan dan pembinaan dalam arti yang seluas-luasnya dan untuk itu diperlukan modal berupa pengetahuan dan kebijaksanaan hidup untuk dapat diteruskan kepada para siswa.
Sebagaimana seorang guru dalam arti tradisionil mengumpulkan siswa dan membentuk suatu perguruan sebagai wadah pelayanannya, maka Dr. Notohamidjojo telah mendirikan serta mengasuh perguruan tinggi Satya Wacana sejak berdiri sebagai karya hidupnya (selama 17 tahun).
 
== Riwayat singkat ==
Baris 86:
 
Dalam tulisan-tulisannya tampak perhatiannya kepada bidang politik dan kebudayaan yang erat sekali hubungannya dengan pekerjaannya sebagai guru sejarah. Buku pertama yang ditulisnya untuk sekolah-sekolah menengah adalah Tata Negara Indonesia. Pada tahun-tahun awal berdirinya PTPG ia masih ikut mengajar sejarah Indonesia pada jurusan Sejarah yang diasuh oleh R.M. Subantardjo bekas kawan sekelasnya juga pada zaman Solo.
[[Berkas:Indonesische professor mr. O. Notohamidjojo op Schiphol prof. Verkuyl (rechts) b, Bestanddeelnr 925-8432.jpg|jmpl|Bersama Pdt. Prof. Dr. J. Verkuyl (kanan)]]
 
Dorongan pertama untuk menulis buku-buku ilmiah populer datang dari Pdt. Prof. Dr. Johannes Verkuyl yang ia kenal dari dekat pada zaman Jakarta. Di samping menulis buku ia pertama ‘Iman Kristen dan Politik’ BPK, 1951 ia sebagai anggota staf redaksi De Zaaier menulis pelbagai artikel sekitar kejawen dan kekristenan serta pertaliannya dengan praktik penginjilan di tanah Jawa.
 
Guru-guru besarnya di fakultas Hukum yang mengesan adalah pertama Prof. Mr. L.W.G. Lemaire yang memberikan pengantar ilmu Hukum, kedua Prof. Mr. G.J. Resink seorang literator dan jurist ulung dengan perhatian kepada sejarah dan politik International yang oleh ia disebut kawan dan guru. Yang ketiga adalah Prof. Dr. R.F. Beerling pengajar filsafat hukum penulis opus “Krator, Mens en Recht” yang isinya kemudian ia pergunakan untuk menyalin perkuliahannya filsafat hukum di Salatiga.