Pacu jawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k clean up |
||
Baris 14:
[[Berkas:Dekat Surau Syekh Bantam.jpg|jmpl|kiri|Pacu jawi pada 1906]]
''Pacu jawi'' diadakan di [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Sumatra Barat]], Indonesia.<ref name="tempo"/> Menurut adat, salah satu syarat daerah penyelenggara ''pacu jawi'' adalah [[Gunung Marapi]] harus terlihat jelas.<ref name="tempo"/> Gunung setinggi 2.891 meter ini konon adalah [[Legenda Minangkabau|asal orang Minangkabau]] yang kini mendiami Sumatra Barat.<ref name="tempo"/> Warga setempat yang kebanyakan berlatar belakang petani, menyelenggarakan acara ini saat sawah sudah kosong setelah dipanen dan sebelum penanaman selanjutnya.<ref name="tempo"/> Lokasinya berganti-ganti antara berbagai [[nagari]] (daerah setingkat desa atau kelurahan) di Tanah Datar.<ref name="tempo"/> Nagari-nagari ini berada di empat kecamatan yang secara adat merupakan penyelenggara ''pacu jawi'', yaitu [[Sungai Tarab, Tanah Datar|Sungai Tarab]], [[Pariangan, Tanah Datar|Pariangan]], [[Lima Kaum, Tanah Datar|Lima Kaum]], dan [[Rambatan, Tanah Datar|Rambatan]].<ref name="tempo"/><ref name=ugm>{{cite journal|title=Daya tarik Pacu Jawi sebagai atraksi wisata budaya di Kabupaten Tanah Datar|url=https://jurnal.ugm.ac.id/tourism_pariwisata/article/view/6869/5375 |doi=10.22146/jnp.6869|issn=1411-9862|journal=Jurnal Nasional Pariwisata|volume=6|issue=1|date=2014|first=Purnama|last=Suzanti|location=Yogyakarta|publisher=Tourism Study Center, [[Gadjah Mada University]]|ref=harv|pages=1–7}}</ref>{{rp|2}} Keempat kecamatan ini terdiri dari 26 [[nagari]] (pada 2014) dengan ketinggian antara 550-700 meter, total sawah 96,16
''Pacu jawi'' telah diselenggarakan sejak berabad-abad lalu, termasuk sebelum [[kemerdekaan Indonesia]], dan berawal dari perayaan dan hiburan panen untuk warga desa.{{sfn|Suzanti|2014|pp=1–2}}<ref name="tempo"/> Dulunya, acara ini hanya diadakan dua kali setahun, tetapi siklus panen yang semakin pendek memungkinkan acara ini diselenggarakan dengan lebih sering lagi.<ref name=tempo/> Pada tahun 2013, ''nagari-nagari'' Tanah Datar bergiliran menyelenggarakannya setiap dua bulan, dan tiap giliran terdiri dari empat acara yang diselenggarakan pada hari Rabu atau Sabtu.<ref name="tempo"/>
Baris 20:
== Permainan ==
[[Berkas:PajuJawi3.jpg|jmpl|Sapi ''pacu jawi'' berlari di lintasan di hadapan penonton.]]
Walaupun namanya ''pacu jawi'' ("balapan sapi" dalam [[bahasa Minang]]), acara ini sebenarnya bukan lomba adu kecepatan sapi.<ref name="tempo">{{cite encyclopedia|author1=Febrianti|title=Pacu Jawi: Berlari mengejar harga tinggi|encyclopedia=Atraksi Budaya Nusantara|url=https://books.google.com/books?id=ugxfDwAAQBAJ&lpg=PT4&vq=%22Pacu%20Jawi%22&dq=pacu%20jawi&pg=PT4#v=onepage&q&f=false|publisher=[[Tempo (majalah)|Pusat Data dan Analisis Tempo]]|editor=Rita Nariswari et. al.|date=2013|ref=harv}}</ref> Setiap peserta, yaitu sepasang sapi yang dikendalikan oleh seorang joki, masing-masing berlari secara bergiliran di sebidang sawah.<ref name="tempo"/> Sapi yang digunakan adalah sapi jantan berumur 2 hingga 13 tahun, berlari berpasangan dengan diikat ke sebuah alat bajak dari kayu, tempat sang joki berdiri.<ref name="tempo"/> Lintasan pacuan adalah tanah berlumpur bekas sawah yang sudah kosong setelah dipanen.<ref name="tempo"/><ref name="gulfnews">{{cite news|url=https://gulfnews.com/world/wet-and-wild-indonesia-mud-bull-races-not-for-faint-of-heart-1.1543927288075|title=Wet and wild: Indonesia mud bull races not for faint of heart|date=2018-12-04|work=[[Gulf News]]}}</ref> Berbagai sumber (yang menyaksikan acara ''pacu jawi'' pada kesempatan berbeda) menyebut panjang lintasan yang berbeda-beda, mulai dari 60 meter,<ref name="tempo"/> 100 meter,{{sfn|Suzanti|2014|p=3}} hingga 250 meter.<ref name="gulfnews" /> Lumpur di lintasan pacuan dapat mencapai kedalaman 30
[[Berkas:Tail-biting Pacu Jawi close up.jpg|kiri|lurus|jmpl|Seorang joki menggigit ekor sapinya agar berlari lebih cepat.]]
|