Putusan bebas yang diterima Padri Pier Feletti tidaklah mengejutkan keluarga Mortara. Momolo berharap permasalahan putranya akan menjadi pokok bahasan utama dalam salah satu konferensi internasional yang rencananya akan diselenggarakan guna membahas masa depan Italia, tetapi akhirnya kecewa ketika pertemuan-pertemuan tingkat tinggi tersebut tak kunjung terselenggara.{{sfn|Kertzer|1998|pp=247–252}} Perjuangannya mencari keadilan serta kunjungannya ke Paris turut mendorong dibentuknya [[Alliance Israélite Universelle]] (Aliansi Bani Israel Sedunia) pada tahun 1860. Organisasi yang berpusat di parisParis ini dibentuk untuk memperjuangkan pengentasan hak-hak sipil orang Yahudi di seluruh dunia.{{sfn|Kertzer|1998|pp=247–252}} Manakala angkatan bersenjata nasionalis Italia bergerak menyusuri Jazirah Italia, kejatuhan Roma pun kian nyata di pelupuk mata. Pada bulan September 1860, Alliance Israélite Universelle mengirim surat kepada Momolo berisi tawaran bantuan dana dan logistik andaikata ia hendak merebut kembali putranya dengan jalan kekerasan, karena "merebut kembali anakmu adalah cita-cita perjuangan segenap Bani Israel".{{sfn|Kertzer|1998|pp=247–252}} Carl Blumenthal, seorang Yahudi Inggris yang turut bergabung dengan korps sukarelawan nasionalis [[Giuseppe Garibaldi]], menyusun rencana sendiri. Ia bersama-sama tiga orang lain akan menyamar menjadi rohaniwan, mencari Edgardo sampai ketemu, lantas melarikannya. Rencana ini mendapat persetujuan Giuseppe Garibaldi pada tahun 1860, tetapi agaknya batal lantaran salah seorang anggota yang akan beraksi sudah keburu wafat.{{sfn|Kertzer|1998|pp=247–252}}