Gog dan Magog: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 125:
Pada awal abad ke-19, sejumlah [[rabbi|rabi]] [[Yahudi Hasidut|Hasidi]] beranggapan bahwa [[Invasi Prancis ke Rusia (1812)|invasi Prancis ke Rusia]] di bawah komando [[Napoleon]] adalah "Perang Gog dan Magog".{{sfn|Wessels|2013|p=205}} Namun seiring berjalannya waktu, ekspektasi-ekspektasi apokaliptis lambat laun memudar, karena masyarakat Eropa mulai mengadopsi wawasan dunia yang kian lama kian sekuler.{{sfn|Kyle|2012|pp=34–35}} Perkembangan semacam ini tidak terjadi di Amerika Serikat, karena menurut hasil angket tahun 2002, 59% warga Amerika Serikat percaya bahwa peristiwa-peristiwa yang diramalkan dalam Kitab Wahyu pasti akan terjadi.{{sfn|Filiu|2011|p=196}} Semasa [[Perang Dingin]], gagasan bahwa [[Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia|Republik Soviet Rusia]] memainkan peran Gog menjadi populer, karena dalam Kitab Yehezkiel berbahasa Ibrani, Gog disebut ''Ros Mesyek'' (Rais Mesekh, diterjemahkan [[Lembaga Alkitab Indonesia|LAI]] menjadi "raja agung negeri Mesekh"), mirip-mirip bunyinya dengan Rusia-Moskwa.{{sfn|Blenkinsopp|1996|p=178}} Bahkan ada orang-orang Rusia yang menerima gagasan tersebut, agaknya tanpa mempedulikan implikasinya (yang penting punya leluhur tokoh Alkitab), demikian pula [[Ronald Reagan]].<ref>{{Cite book |last=Boyer |first=Paul|title=When Time Shall Be No More: Prophecy Belief in Modern Culture |publisher=Belknap Press |year=1992 |url=https://books.google.co.uk/books?id=FyTeW7vQ8K4C&pg=PR1|ref=harv|isbn=9780674028616 |page=162}}</ref><ref>{{cite book |last=Marsh |first=Christopher |year=2011 |url=https://books.google.co.uk/books?id=-xlLFUegIBQC&pg=PA254 |title=Religion and the State in Russia and China |publisher=A&C Black |ref=harv|isbn=9781441112477 |page=254}}</ref>
Pasca-Perang Dingin, sejumlah penganut paham [[Milenarianisme]] masih mengidentikkan Gog dengan Rusia, tetapi mereka kini cenderung menyoroti sekutu-sekutunya dari negara-negara Islam, khususnya [[Iran]].{{sfn|Kyle|2012|p=171}} Bagi penganut paham Mileniarisme yang paling fanatik, hitungan mundur menuju [[Armagedon]] dimulai dengan [[Aliyah|kembalinya orang Yahudi ke Israel]], disusul segera dengan tanda-tanda lanjutan yang menunjukkan semakin dekatnya pertempuran pamungkas dengan senjata nuklir, yakni [[integrasi Eropa]], penyatuan kembali Yerusalem oleh Israel dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967, dan perang-perang yang dilancarkan Amerika Serikat di [[Perang di Afganistan (2001–sekarang)|Afganistan]] dan [[Teluk Persia]].{{sfn|Kyle|2012|p=4}} Ada selentingan bahwa pada awal [[Invasi Irak 2003|Invasi Irak tahun 2003]], Presiden Amerika Serikat, [[George W. Bush]], berkata kepada Presiden Prancis, [[Jacques Chirac]], "Gog dan Magog sedang bergiat di Timur Tengah." Konon Presiden Bush menambahkan, "konfrontasi ini adalah kehendak Allah, yang ingin memakai konflik ini untuk melenyapkan musuh-musuh umat-Nya sebelum zaman baru bermula."{{r|jean-edward-smith}} Para pejabat pemerintahan Presiden Bush mengklaim bahwa tidak ada rekaman percakapan tersebut, dan ucapan-ucapan semacam itu "sama sekali tidak terkesan seperti kata-kata Bush."{{r|inboden}}
Dalam tradisi apokaliptis Islam, akhir zaman akan didahului pelepasan Yakjuj dan Makjuj, dan pembinasaan Yakjuj dan Makjuj oleh Allah dalam waktu satu malam akan mengawali hari kebangkitan ({{lang-ar|يَوْم الْقِيَامَة}}, ''[[Yaumul Qiyamah]]'').{{sfn|Cook|2005|pp=8, 10}} Interpretasi ulang pada umumnya tidak berlanjut selepas masa klasik, tetapi kebutuhan-kebutuhan dunia modern telah menghasilkan satu kumpulan baru karya sastra apokaliptis yang mengidentikkan Gog dan Magog dengan negara-negara komunis, Rusia dan Tiongkok.{{sfn|Cook|2005|pp=12, 47, 206}} Salah satu persoalan yang harus dihadapi para penulis karya-karya sastra tersebut adalah tembok pengalang Gog dan Magog, yang tidak ditemukan di dunia modern. Jawaban-jawaban yang mereka berikan bervariasi. Beberapa penulis mengemukakan bahwa Gog dan Magog adalah orang Mongol, dan tembok pengalang sudah tidak ada lagi saat ini, sementara penulis-penulis lain mengemukakan bahwa tembok pengalang tersebut tidak kasatmata.{{sfn|Cook|2005|pp=205–206}}
|