Gog dan Magog: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 105:
Tradisi-tradisi Islam terdahulu diikhtisarkan [[Zakariya al-Qazwini|Zakaria Alqazwini]] (wafat tahun 1283) ke dalam dua karya tulis populer yang secara singkat disebut Kosmografi (''Keajaiban Makhluk-Makhluk dan Keganjilan-Keganjilan yang Maujud'') dan Geografi (''Petilasan Negeri-Negeri dan Riwayat Hamba-Hamba Allah''). Menurut Zakaria Alqazwini, Yakjuj dan Makjuj mendiami tepi laut yang mengelilingi bumi, dan hanya Allah yang sanggup menghitung jumlahnya. Tinggi badan mereka hanya separuh dari tinggi badan manusia normal, jari-jarinya bercakar alih-alih berkuku, memiliki ekor berbulu dan sepasang telinga berbulu berukuran raksasa, yang mereka gunakan sebagai lapik tidur dan selimut.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=65–68}} Setiap hari mereka mencakar tembok pengalang sampai nyaris bobol, tetapi bila malam tiba, mereka akan berhenti dan beristirahat seraya berkata, kita tuntaskan besok, tetapi setiap malam Allah membuat tembok pengalang kembali utuh seperti sediakala. Suatu ketika kelak, manakala Yakjuj dan Makjuj berhenti mencakar tembok saat malam tiba, salah seorang di antara mereka akan berkata, insya Allah kita tuntaskan besok, maka keesokan paginya, tembok itu tidak kembali utuh seperti yang sudah-sudah, dan akhirnya dapat dibobol. Saat berhasil membobol tembok pengalang, jumlah Yakjuj dan Makjuj sudah menjadi sedemikian banyaknya sehingga "jika barisan depannya berada di [[Suriah]], maka barisan belakangnya berada di [[Khorasan Raya|Khorasan]]".{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=74}}
 
Bermacam-macam bangsa maupun kaum dalam sejarah pernah dianggap sebagai Yakjuj dan Makjuj. Ketika mengancam [[Bagdad]] dan kawasan utara Iran, bangsa Turk dianggap sebagai Yakjuj dan Makjuj.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=82–84}} Kemudian hari, ketika bangsa Mongol meluluhlantakkan Baghdad pada tahun 1258, merekalah yang dianggap sebagai Yakjuj dan Makjuj.{{sfn|Filiu|2011|p=30}} Tembok pengalang yang memisahkan mereka dari bangsa-bangsa beradab lazimnya dianggap berlokasi di [[Armenia]] dan [[Azerbaijan]], tetapi tembok yang dilihat sudah bobol dalam mimpi [[Khalifah]] [[Al-Watsiq]] pada tahun 842, sampai-sampai sang khalifah memerintahkan seorang pejabat bernama Sallam untuk pergi memeriksanya, mungkin berkaitan dengan legenda [[Ergenekon]].{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=xvii–xviii, 82}} Sallam kembali lewat dua tahun kemudian dan melaporkan bahwa ia sudah meninjau sendiri tembok itu maupun menara tempat Zulkarnain menyimpan perkakas-perkakas kerjanya, dan semuanya masih utuh.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=xvii–xviii, 244}} Apa yang dilihat Sallam tidak sepenuhnya jelas, tetapi mungkin saja ia berhasil sampai ke [[Lintasan Yumen|Gerbang Giok]] dan pos pabean paling barat di perbatasan Tiongkok.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=xvii–xviii}} Kemudian hari, [[Ibnu Battutah]], musafir abad ke-14, melaporkan bahwa tembok itupengalang Yakjuj dan Makjuj terletak enam puluh hari perjalanan jauhnya dari kota [[Quanzhou|Zaitun]], yang berada di daerah pesisir Tiongkok. Penerjemah karya tulis Ibnu Battutah menambahkan keterangan bahwa sang musafir mungkin keliru menyangka [[Tembok Besar Tiongkok]] sebagai tembok pengalang yang didirikan [[Zulkarnain]] .{{r|gibb-beckingham}}
 
Menurut sumber-sumber Syiah, Yakjuj dan Makjuj tidak termasuk bani Adam (umat manusia). Dalam Al-Kafi, salah satu kitab utama dalam kumpulan [[hadis]] Syiah, dikatakan bahwa menurut riwayat yang diterima dari [[Ibnu Abbas]], ketika ia bertanya kepada [[Ali]] mengenai "makhluk-makhluk ciptaan", Ali menjawab bahwa Allah sudah menciptakan "1.200 jenis makhluk yang hidup di muka bumi, 1.200 jenis makhluk yang hidup di laut, 70 jenis makhluk dari bani Adam, dan manusia adalah bani Adam, kecuali Yakjuj dan Makjuj".<ref name= "Kulayni">{{cite book |last1=al-Kulayni |first1=Muhammad ibn Ya‘qūb |title=Al-Kafi |date=2015 |publisher=Islamic Seminary Incorporated |location=NY |isbn=9780991430864 |edition=... Jilid 8 }}</ref> Riwayat ini bertentangan dengan banyak riwayat dalam sumber-sumber Sunni, termasuk riwayat-riwayat dalam [[Shahih Bukhari|Sahih Bukhari]] dan [[Sahih Muslim]], yang mengindikasikan bahwa Yakjuj dan Makjuj memang berasal dari bani Adam, sebagaimana yang diyakini oleh mayoritas ulama. <ref>{{Cite web|url=https://www.linktoislam.net/islamic-articles/article.aspx?id=40|title=Story of Ya'juj and Ma'juj (Gog and Magog) form The Quran - Link To Islam|website=www.linktoislam.net}}</ref>
 
Berbagai ahli sejarah dan geografi pada zaman modern beranggapan bahwa [[bangsa Viking|orang Viking]] berikut keturunannya adalah Yakjuj dan Makjuj, karena bangsa asing asal [[Skandinavia]] itu secara mendadak muncul dan mengemuka dalam [[sejarah Eropa]].<ref name="auto"/> Pada berbagai kesempatan dalam sejarah, musafir-musafir maupun penjajah-penjajah Viking dipandang sebagai para penjarah yang bengis. Banyak dokumen bersejarah menyiratkan bahwa aksi-aksi penaklukan wilayah lain dilancarkan orang Viking untuk membalas tindakan para [[misionaris]] Kristen menginfiltrasi wilayah-wilayah suku, dan mungkin juga untuk membalas perlakuan [[Karel Agung]] dan sanak saudaranya di selatan terhadap orang Viking dalam [[Perang Saksen]].<ref name="Rudolf Simek 2005, hlmn. 24–25">Simek, Rudolf (2005) "the emergence of the viking age: circumstances and conditions", "The vikings first Europeans VIII&nbsp;– XI century&nbsp;– the new discoveries of archaeology", other, hlmn. 24–25</ref><ref name="Bruno Dumézil 2005">Bruno Dumézil, master of Conference at Paris X–Nanterre, Normalien, aggregated history, author of conversion and freedom in the barbarian kingdoms. 5th&nbsp;– 8th centuries (Fayard, 2005)</ref><ref name="annals R.20">"Franques Royal Annals" cited in Sawyer, Peter (2001) ''The Oxford Illustrated History of the Vikings''. {{ISBN|0-19-285434-8}}. hlm. 20</ref><ref name="Decaux 1981 pp. 184">Decaux, Alain and Castelot, André (1981) ''Dictionnaire d'histoire de France''. Perrin. {{ISBN|2-7242-3080-9}}. hlmn. 184–185</ref><ref name="Boyer, R. 2008 hlm. 96">Boyer, R. (2008) ''Les Vikings: histoire, mythes, dictionnaire''. R. Laffont. {{ISBN|978-2-221-10631-0}}. hlm. 96</ref> Riset-riset yang dilakukan para profesor dan filsuf seperti [[Muhammad Iqbal|Allama Muhammad Iqbal]], [[Abul A'la Maududi|Said Abul Ala Mawdudi]], yang memainkan peran penting di panggung politik Inggris maupun Asia Selatan, dan akademisi Amerika Serikat, [[Abu Ammaar Yasir Qadhi]], serta eskatolog Karibia, [[Imran N. Hosein]], memperbandingkan bahasa, perilaku, dan aktivitas seksual kabilah-kabilah GogYakjuj dan MagogMakjuj dengan bahasa, perilaku, dan aktivitas seksual orang Viking.<ref name="Lund">Lund, Niels "The Danish Empire and the End of the Viking Age", in Sawyer, ''History of the Vikings'', hlmn. 167–81.</ref><ref>[http://www.royal.gov.uk/HistoryoftheMonarchy/KingsandQueensofEngland/TheAnglo-Saxonkings/Sweyn.aspx The Royal Household, "Sweyn"], ''Situs web resmi Monarki Inggris'', 15 Maret 2015, diakses tanggal 15 Maret 2015</ref><ref name="Lawson">Lawson, M K (2004). "Cnut: England's Viking King 1016–35". The History Press Ltd, 2005, {{ISBN|978-0582059702}}.</ref><ref>[http://www.royal.gov.uk/HistoryoftheMonarchy/KingsandQueensofEngland/TheAnglo-Saxonkings/CanutetheGreat.aspx The Royal Household, "Canute The Great"], ''The official Website of The British Monarchy'', 15 Maret 2015, diakses tanggal 15 Maret 2015</ref><ref name="Badsey et al.">Badsey, S. Nicolle, D, Turnbull, S (1999). "The Timechart of Military History". Worth Press Ltd, 2000, {{ISBN|1-903025-00-1}}.</ref>
 
Menurut [[Sahih Muslim]], nabi Islam, Muhammad, pernah bersabda: