Gog dan Magog: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 87:
 
=== Orang Yahudi yang terkungkung ===
Sekitar abad ke-12, [[Sepuluh Suku yang Hilang|kesepuluh suku Israel yang hilang]] mulai diidentikkan dengan Gog dan Magog.{{sfn|Gow|1995|pp=23–24}} Orang pertama yang melakukannya mungkin sekali adalah [[Petrus Comestor]], yakni dalam ''Historica Scholastica'' (sekitar 1169–1173).{{sfn|Gow|1995|p=42}}{{sfn|Boyle|1979|p=124}} Petrus Comestor memang jauh lebih berpengaruh ketimbang tokoh-tokoh lain sebelumnya, meskipun gagasan tersebutserupa sudah diantisipasipernah dicetuskan Christianus dari Stavelot, yang mengemukakan bahwa orang Khazar, yang kemudian ia diidentikkan dengan Gog dan Magog, adalah salah satu di antara [[Tujuh kepala suku Magyar|ketujuh suku Hongaria]] dan sudah memeluk [[agama Yahudi]].{{sfn|Brook|2006|pp=7–8, 96}}{{sfn|Westrem|1998|p=65}}
 
Meskipun perancuan Gog and Magog menjadi orang Yahudi yang terkungkung sudah lumrah dilakukan, beberapa orang, seperti Riccoldo da Monte di Croce dan [[Vincent de Beauvais]], tetap bersikap skeptis dan membedakan suku-suku Israel yang hilang dari Gog dan Magog.{{sfn|Boyle|1979|p=126}}{{sfn|Bietenholz|1994|p=134}}{{sfn|Gow|1995|pp=56–57}} Sebagaimana yang sudah dikemukakan sebelumnya, Riccoldo da Monte di Croce melaporkan tentang tradisi rakyat Mongol bahwa mereka adalah keturunan Gog dan Magog. Ia juga membincangkannya dengan pihak-pihak (orang-orang Barat, maupun diajak berdiskusi oleh mereka{{sfn|Westrem|1998|p=66}}) yang gampang percaya pada keterangan bahwa orang Mongol mungkin saja adalah orang Yahudi yang terkungkung, tetapi sesudah mempertimbangkan berbagai pendapat yang pro maupun kontra, ia menyimpulkan bahwa pokok bahasan ini adalah sebuah pertanyaan terbuka.{{Refn|group="lower-alpha"|Riccoldo menilai aksara Mongol mirip aksara Kaldea ([[bahasa Suryani|aksara Suryani]],{{Sfn|Marco Polo|Yule (penerjemah)|1875|pp=58, catatan kaki no. 3}} salah satu ragam [[bahasa Aram|aksara Aram]]), dan nyatanya aksara Mongol memang diturunkan dari aksara Aram.{{sfn|Boyle|1979|p=125, keterangan no. 19}} Meskipun demikian, ia melihat sendiri kenyataan bahwa orang Mongol tidak memiliki kemiripan fisik dengan orang Yahudi dan tidak mengetahui syariat agama Yahudi.}}{{sfn|Westrem|1998|pp=66–67}}{{Sfn|Marco Polo|Yule (penerjemah)|1875|pp=58, catatan kaki no. 3}}