Benteng VOC (Jepara): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AnsyahF (bicara | kontrib)
Menambah informasi
AnsyahF (bicara | kontrib)
Memperdalam informasi Tack
Baris 1:
{{Infobox tempat wisata|image=BentengVOCJepara2020.jpg|caption=Gerbang depan Benteng VOC Jepara|name=Fort Japara XVI|map_type=|map_size=|latitude=|longitude=|lokasi=[[Ujungbatu, Jepara, Jepara|Ujungbatu]], [[Jepara, Jepara|Jepara]], [[Kabupaten Jepara|Jepara]].|negara={{flag|Indonesia}}|arsitek=|pengelola=Pemkab Jepara|pembuat=VOC|mulai_dibangun=|selesai_dibangun=|ditutup=|biaya=|jenis_wisata=Wisata Sejarah|gaya=Benteng|luas=|fasilitas={{*}}Benteng<br>{{*}}Taman Bunga<br>{{*}}Taman Buah<br>{{*}}Taman Makam Pahlawan}}[[Berkas:Gapura Candi Bentar Khas Jepara Di TMP Kawasan Benteng VOC Jepara.JPG|jmpl|Candi Bentar di Benteng VOC Jepara]]
'''Fort Japara XVI'''<ref>http://www.vocsite.nl/geschiedenis/handelsposten/javano.html</ref> atau lebih dikenal dengan '''Benteng VOC Jepara''' dan dikenal oleh masyarakat [[Jepara]] sebagai '''Lodji Gunung''' adalah sebuah benteng yang diperkirakan dibangun pada pertengahan kedua abad ke-17 oleh Belanda yang menjadi pusat kekuasaan [[VOC]] di pantai timur [[Laut Jawa]].<ref>{{Cite journal|last=Supriyono|first=Agustinus|date=2015-01-31|title=TINJAUAN HISTORIS BENTENG VOC DI JEPARA|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/3419|journal=Paramita: Historical Studies Journal|language=id|volume=25|issue=1|doi=10.15294/paramita.v25i1.3419|issn=2407-5825}}</ref> Benteng ini mengatasnamakan kepentingan penguasa Jepara pada masa itu.<ref>{{Cite web|url=http://tic.jepara.go.id/component/k2/item/178-benteng-voc|title=Benteng VOC - Fort Japara|last=ticjepara|first=|date=2017|website=TIC Jepara|access-date=26 Juli 2020}}</ref>
 
== Letak ==
Benteng ini terletak di sebuah bukit sekitar 0,5&nbsp;km arah utara [[Alun-Alun 1 Jepara|Alunalun-Alunalun 1]] [[Jepara]] dengan ketinggian 85 meter dari permukaan laut. Di sebelah timur terdapat kompleks makam kuno yang berisi makam orang-orang Cina dan Belanda. Terdapat pula Taman Makam Pahlawan Giri Dharma.<ref name="ticjepara.com">http://tic.jepara.go.id/component/k2/item/178-benteng-voc</ref>.
 
Gerbang masuk lokasi benteng dibuat cukup megah bertuliskan "Fort Japara XVI".
 
== Sejarah ==
Pada tahun 1613, [[Pieter Both]], [[Gubernur Jenderal VOC]] pertama, mendirikan kantor dagang VOCdagangnya di Jepara. Pendirian tersebut dikarenakan kantor VOC di [[Gresik]] selalu mendapat gangguan dari para pedagang Islam yang tinggal disana yang menentang sistem monopoli VOC.
 
Dua tahun kemudian, [[Sultan Agung dari Mataram]] memberikan izin kepada VOC untuk mendirikan sebuah [[loji]] disana sebagai kantor pewakilan dagang VOC. Loji itu selesai dibangun pada tahun 1618. Sebuah konsesi dalam bentuk sewa diberikan [[Amangkurat II]] kepada VOC untuk mendirikan benteng disana pada tahun 1680-an sebagai imbalan atas usaha VOC dalam menumpas [[Pemberontakan Trunajaya]]. Benteng ini menjadi pusat perdagangannya VOC di pantai utara Jawa hingga [[Semarang]] menggantikan fungsinya pada abad ke-18.<ref>{{Cite journal|last=Supriyono|first=Agustinus|date=2013-01-15|title=TINJAUAN HISTORIS JEPARA SEBAGAI KERAJAAN MARITIM DAN KOTA PELABUHAN|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/2494|journal=Paramita: Historical Studies Journal|language=en|volume=23|issue=1|doi=10.15294/paramita.v23i1.2494|issn=2407-5825}}</ref>
Baris 16:
Pada tahun 2008, Pemerintah [[Kabupaten Jepara]] melakukan pemugaran dan renovasi terhadap benteng ini.
 
== Dugaan Makam Perwira VOC ==
Ketika [[François Tack]] sedang melakukan perjalanan ke Kartasura, ia pernah singgah di Jepara. Waktu itu, ia melihat layaknya pemindahan aktivitas VOC dari Jepara ke Semarang.<ref name=":0">{{Cite book|url=http://www.jstor.org/stable/10.1163/j.ctt1w8h12p.12|title=Islamic States in Java 1500-1700|last=PIGEAUD|first=THEODORE G. Th.|last2=DE GRAAF|first2=H. J.|date=1976|publisher=Brill|series=Eight Dutch Books and Articles by Dr. H.J. de Graaf|pages=93–104|doi=10.1163/j.ctt1w8h12p.12#metadata_info_tab_contents}}</ref>
Di Benteng VOC terdapat makam tua Belanda yang konon ada makam '''Kapten Francois Tack''' (perwira VOC senior yang ikut berjasa dalam penumpasan Trunajaya dan Sultan Ageng Tirtayasa). Sehingga sejarah Jepara bahkan mungkin bisa juga sejarah Nasional akan kabur jika Benteng VOC Jepara jadi dipugar.
 
Menurut beberapa orang<ref>{{Cite web|url=http://tic.jepara.go.id/component/k2/item/178-benteng-voc|title=Benteng VOC - Fort Japara|last=ticjepara|website=tic.jepara.go.id|language=en-gb|access-date=2020-07-28}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://satriamuria.wordpress.com/2009/03/04/menyingkap-tabir-makam-kapten-tack-di-jepara/|title=Menyingkap Tabir Makam Kapten Tack di Jepara|date=2009-03-04|website=Satriamuria's Blog|language=id-ID|access-date=2020-07-28}}</ref>, [[François Tack]], seorang perwira VOC yang berjasa dalam penumpasan [[Pemberontakan Trunajaya]], diduga dimakamkan di benteng ini. Mereka memaparkan analisisnya sebagai berikut:
Yang menarik disini adalah ternyata ada berbagai versi yang menyangkut dengan keberadaan makam Kapten Tack itu sendiri. Ada yang mengatakan makamnya ada di Jakarta, tetapi sebagian pihak mempercayai makam Kapten Tack ada di Jepara, tepatnya di Benteng VOC. Penulis merasa tertarik untuk menelusuri jejak Kapten Tack:
 
# Begitu meninggal, Tack langsung dibawa ke [[Semarang]], karena [[Kartasura]] pada waktu itu adalah masih kota baru sehingga masih belum ada Residen Belanda yang ditempatkan di sana. Kondisi kota Kartasura yang hancur akibat perang sehingga Jenazah Tack langsung segera dibawa ke Semarang untuk dilakukan upacara secara militer. (Mungkin ini benar adanya, karena VOC kemudian berangkat ke Semarang dan benteng Kartasura ditinggalkan begitu saja.<ref name=":0" />)
Amangkurat II berhasil naik takhta berkat bantuan VOC, tetapi disertai dengan perjanjian yang memberatkan pihak Kartasura. Ketika keadaan sudah tenang, Patih Nerangkusuma yang anti Belanda mendesaknya supaya mengkhianati perjanjian tersebut.
# Dari Semarang, jenazah kapten Tack dibawa ke [[Jepara]] di benteng VOC untuk dimakamkan.
 
# Jika jenazah Kapten Tack dibawa ke [[Batavia]], ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pihak Belanda, diantaranya:
Pada tahun 1685 Amangkurat II melindungi buronan VOC bernama Untung Suropati. Kapten Francois Tack datang ke Kartasura untuk menangkapnya. Amangkurat II pura-pura membantu VOC. Namun diam-diam, ia juga menugasi Pangeran Puger supaya menyamar sebagai anak buah Untung Suropati.
## [[Jalan rayaRaya DeandelsDaendels]] waktu itu belum ada sehingga tidak bisa dilewati iring-iringan kereta berkuda, sedangkan jalan raya SemarangJalan Raya SoloSemarang–Solo pada era tahun 1600 an sudah bisa dilewati kereta berkuda.
 
## Banyaknya pengikut [[Untung Suropati]] (pada waktu perang Untung Suropati, banyak bupati-bupati di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mendukung perjuangan Suropati), sehingga sangat membahayakan iring-iringan pasukan VOC di tengah jalan.
Dalam pertempuran sengit yang terjadi di sekitar keraton Kartasura pada bulan Februari 1686, tentara VOC sebanyak 75 orang tewas ditumpas pasukan Untung Suropati. Pangeran Puger sendiri berhasil membunuh Kapten Tack menggunakan tombak Kyai Plered. Disini ada beberapa analisis yang mana keberadaan makam Kapten Tack lebih condong ada di Jepara:
## Jarak Kartasura – BataviaKartasura–Batavia yang terlalu jauh sehingga membahayakan kondisi jenazah sang Kapten yang matinya dalam keadaan luka-luka.
 
# Jenazah Kapten Tack begitu meninggal langsung dibawa ke Semarang, karena Kartasura pada waktu itu adalah masih kota baru sehingga masih belum ada Residen Belanda yang ditempatkan di sana.
# Kondisi kota Kartasura yang hancur akibat perang sehingga Jenazah Kapten Tack langsung segera dibawa ke Semarang untuk dilakukan upacara secara militer.
# Dari Semarang jenazah kapten Tack dibawa ke Jepara di benteng VOC untuk dimakamkan
# Jika jenazah Kapten Tack dibawa ke Batavia, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pihak Belanda, diantaranya:
## Jalan raya Deandels waktu itu belum ada sehingga tidak bisa dilewati iring-iringan kereta berkuda, sedangkan jalan raya Semarang – Solo pada era tahun 1600 an sudah bisa dilewati kereta berkuda.
## Banyaknya pengikut Untung Suropati (pada waktu perang Untung Suropati, banyak bupati-bupati di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mendukung perjuangan Suropati), sehingga sangat membahayakan iring-iringan pasukan VOC di tengah jalan.
## Jarak Kartasura – Batavia yang terlalu jauh sehingga membahayakan kondisi jenazah sang Kapten yang matinya dalam keadaan luka-luka.
## Benteng VOC di Jepara pada waktu meninggalnya sang Kapten termasuk relatif baru, sehingga apabila ada perwira Belanda yang dimakamkan di sana akan menjadi kebanggan pihak Belanda sekaligus untuk menghargai jasa-jasanya.
Namun, seorang sejarawan menduga bahwa François Tack pernah dimakamkan di benteng ini, kemudian pada masa pemerintahan [[Joan van Hoorn]], makamnya dipindahkan ke Batavia. Kalaupun memang dipindahkan ke Batavia, sebagai seorang kapten ia mungkin akan dimakamkan di halaman gereja [[Museum Wayang|Hollandsche Kerk]].<ref>{{Cite web|url=https://nationalgeographic.grid.id/read/13287565/selisik-makam-kapten-tack-perwira-voc-abad-ke-17|title=Selisik Makam Kapten Tack, Perwira VOC Abad Ke-17 - National Geographic|website=nationalgeographic.grid.id|language=id|access-date=2020-07-28}}</ref>
 
== Keindahan ==
Dari tembok benteng sebelah barat, kita dapat memandang teluk Jepara yang sangat Indah sampai [[Tome Pires]] bilang semua pelabuhan dunia yang telah di singgahi Pelabuhan Jepara yang di lindungi teluk yang indah . dan selain itu kita bisa melihat kemegahan [[Stadion Gelora Bumi Kartini]] yang menjadi kebanggaan masyarakat Jepara. Tempat ini cukup representative untuk wahana rekreasi keluarga khususnya warga kota Jepara dan sekitarnya karena baik di dalam maupun di luar benteng dipenuhi taman buatan. Bahkan di depan gerbang sebelah kiri terhampar taman buah yang berisi tanaman [[Mangga]], [[Belimbing]], [[Jambu]], bahkan [[Sukun]].
 
== Fasilitas ==
Baris 45 ⟶ 36:
* Taman Buah-Buahan
* Taman Makam Pahlawan
* Bangunan untuk melihat pemandangan Jepara
 
== Catatan kaki ==