Ucup Palentin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arzukarapinar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Arzukarapinar (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 16:
Sejak masih belia, ia sudah terbiasa untuk tampil di atas panggung, seperti tampil di acara ''rajaban'', hingga menjadi [[MC]]. 
 
Semasa SMA, ia aktif berperan di sebuah teater, dengan bimbingan langsung dari seorang seniman teater di Kota Bandung yang bernama Kang Kemal Ferdiansyah. Untuk mengasah bakatnya di bidang seni peran, ia pun bergabung dalam ''Anka Andika Production'' yang biasa menggelar latihan teater di Dago Tea House, [[Dago, Coblong, Bandung]]. Di sana, ia kerap mengikuti pementasan kabaret. Selain itu, ia juga pernah bergabung di Studiklub Teater Bandung dan Laskar Panggung. Ia juga dekat dengan anggota AAP yang menjadi aktor di rumah produksi [[MNC Pictures]] seperti dirinya, diantaranya [[Sandi Tile]] dan Pangeran Tyson. Bahkan Sandi pernah mengajaknya untuk ikut ''casting'' di [[Jakarta]].
 
Ia menuturkan bahwa cita-citanya saat masih kecil adalah menjadi seorang [[tentara]], karena lingkungan tempat tinggalnya yang terletak di daerah [[Lembang]] sangat dekat dengan kompleks milik [[TNI]]. Namun, saat ini ia justru malah terjun ke dunia hiburan. Salah satu buktinya adalah ia pernah menjadi seorang [[penari]] di tahun [[2007]], bahkan sampai diangkat menjadi [[manajer]] dari penari itu sendiri. Saat sedang menekuni dunia tersebut, nama panggung yang ia gunakan hingga saat ini mulai disematkan, tepatnya pada bulan [[Februari]] di tahun yang sama. Awalnya, ia mengambil bagian untuk bergabung ke dalam sebuah tim pengisi acara bernama ''Proliga'' di [[provinsi Bali]], lalu nama "''Palentin"'' disematkan oleh Kang Yuki yang merupakan pemimpin dari sebuah grup group penari, yakni ''Yukitanari''. Sebelumnya, ia dikenal dengan nama ''Ucup LBG'' alias ''Ucup Lembang''. Karena dirasa kurang 'enak' untuk digunakan, maka diganti menjadi "Ucup Palentin" . Di samping itu, ia pernah menjadi penyiar di ''South East Tropicana''. Pada tahun [[2008]], ia akhirnya menjajal dunia akting di [[Jakarta]] dengan berperan dalam salah satu judul FTV. Setelah itu, ia kembali lagi ke Bandung dan sempat merasakan kegalauan, karena menganggap bahwa dunia hiburan bukanlah jalan yang terbaik untuknya. Akhirnya, ia mencoba banting setir dengan berjualan sepatu, kaus, dan beberapa barang lainnya yang bisa memenuhi kebutuhan hidup. Rupanya, dunia seni peran yang disebutnya sebagai "hobi sesuai dengan jiwa" kembali memanggil dirinya.<ref>[https://www.wisatabdg.com/2015/03/profil-ucup-palentin-pemeran-ubed-si.html?m=1 Profil Ucup Palentin]</ref>
Baris 22:
Dalam serial televisi berjudul ''[[Preman Pensiun]]'', ia berperan sebagai '''Ubed''', pencopet yang insaf menjadi seorang penjual cilok. Dagangannya tersebut diberi nama ''Cilok Ubed'', serta dijual di gerobak yang memiliki ciri khas tertentu dan menongkrong di Jalan Talaga Bodas. 
 
Kesuksesan dari karakter yang ia perankan sejak tahun [[2015]] itu, menjadi salah satu faktor yang memicunya untuk merealisasikan jualan cilok tersebut, karena sudah lama ingin diwujudkan. Berkat dukungan dari orang tua dan sahabat dekatnya, ia pun merintisnya usaha pada bulan [[Oktober]] di tahun [[2018]]. Sebelumnya, dengania varianmeminta rasa originalizin (sausterlebih kacang),dulu kepada sang pembuat ''[[barbekuPreman Pensiun]]'', [[jamur]]Aris Nugraha, karena usaha ini lahir dari karyanya tersebut. Karena respons dari Aris yang positif, maka beliau yang bangga kepada Ucup pun lantas membolehkan dan [[lada]]mendukung hitamlangkahnya untuk berdagang.<ref>[https://amp-ayobandung-com.cdn.ampproject.org/c/s/amp.ayobandung.com/read/2018/10/03/38793/tak-cuma-di-televisi-cilok-ubed-preman-pensiun-menjadi-kenyataan?usqp=mq331AQFKAGwASA%3D Tak Cuma di Televisi, Cilok Ubed Preman Pensiun Menjadi Kenyataan]</ref>
 
Makanan tersebut dibuat dan diproduksi langsung oleh ibunya yang bernama Dede Sartika. Dalam proses pembuatannya pun turut dibantu oleh segenap keluarga besarnya di [[Lembang]]. 
 
Cilok itu digoreng kemudian dibalut dengan menggunakan tusukan sate yang kemudian dibanjur dengan aneka saus. Dalam satu tusuk dan satu paknya, terdapat empat buah cilok yang berukuran cukup besar. 
 
Di saat usaha yang berlokasi di Jalan Pangaritan Utara, Nomor 35, [[Rukun tetangga]] 05, [[Rukun warga]] 07, [[Cipadung Kulon, Panyileukan, Bandung]] (kadang disebut juga sebagai [[Cibiru, Bandung]]), [[Jawa Barat]], 40292 tersebut baru pertama kali dibuka, lima ratus pak cilok pun ludes seketika.
Sebelumnya, ia meminta izin terlebih dulu kepada sang pembuat ''[[Preman Pensiun]]'', Aris Nugraha, karena usaha ini lahir dari karyanya tersebut. Karena respons dari Aris yang positif, maka beliau yang bangga kepada Ucup pun lantas membolehkan dan mendukung langkahnya untuk berdagang.
 
Ciloknya dibanderol dengan harga lima belas ribu rupiah per porsi. Usahanya merambah ke cilok kukus, seblak cilok, cilok goang, serta penambahan rasa saus. Gerai yang dibuka mulai pukul 14.00-00.00 [[WIB]] tersebut bisa dinikmati lebih luas melalui pemesanan antar ataupun kurir. <ref>[https://amp-ayobandung-com.cdn.ampproject.org/c/s/amp.ayobandung.com/read/2018/10/03/38793/tak-cuma-di-televisi-cilok-ubed-preman-pensiun-menjadi-kenyataan?usqp=mq331AQFKAGwASA%3D Tak Cuma di Televisi, Cilok Ubed Preman Pensiun Menjadi Kenyataan]</ref>
 
==Filmografi==