LoekmanLukman, terlahir dengan nama LoekmanLukman Hakim lahir di [[Cianjur, Cianjur|Cianjur]], [[Jawa Barat]] pada tanggal 30 Desember 1976. Ayahnya adalah seorang guru di [[SMP 5 Bandung]]. LoekmanLukman adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara.{{Butuh rujukan}}
LoekmanLukman mengenal dan belajar gitar secara otodidak. Pengetahuan tentang gitar didapatnya dari tempat nongkrong di lingkungan tempat tinggalnya di [[Antapani]] [[Bandung]]. LoekmanLukman pertama kali bergabung dalam sebuah band saat masih duduk di SMP, dan keasyikan nge-band ini membuatnya sempat tidak naik ke kelas dua SMP.{{Butuh rujukan}}
LoekmanLukman merasakan pengalaman religius yang dalam pada tahun kedua masa liburan panjang mereka karena kasus yang menimpa [[Nazril Irham|Ariel]]. Suatu hari ia mengunjungi Abel, teman ngeband-nya dulu. Abel sudah bolak-balik mengajak LoekmanLukman ke sebuah pengajian, tetapi LoekmanLukman selalu berkelit. Hari itu, LoekmanLukman tidak lagi bisa berkelit saat berkunjung ke rumah Abel, dan ternyata hari itu adalah hari yang sama dengan hari yang dijanjikannya kepada Abel seminggu lalu untuk menghadiri pengajian bersama Abel.{{Butuh rujukan}}
Begitu mengikuti pengajian dari [[Jamaah Tabligh]], Loekman langsung jatuh cinta pada ajaran yag diberikan. Loekman menemukan indahnya menjalani apa yang digariskan dalam [[Al Quran]] dan [[Hadits]], pentingnya berpasrah kepada Sang Pencipta, dan hidup di lingkungan yang bernuansa islami.{{Butuh rujukan}}
Perubahan yang dirasakan LoekmanLukman dari segi keimanan ini, tidak membuatnya meninggalkan profesinya sebagai musisi. Keyakinannya ini menggiring LoekmanLukman untuk memperbaiki instrument gitar, membuatnya lebih berbobot untuk sebuah tujuan baru yaitu perubahan.{{Butuh rujukan}}
Keindahan pengalaman religius yang dialami oleh LoekmanLukman kemudian ditularkannya dengan mengajak Reza untuk mengikuti pengajian di kelompok tersebut.{{Butuh rujukan}}
LoekmanLukman memiliki 2 orang anak dari pernikahannya dengan Rika.{{Butuh rujukan}}