Mitologi Mesir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
dalm->dalam
Bemyval (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Diilhami oleh siklus alam, [[bangsa Mesir]] menganggap [[waktu]] di masa kini sebagai rangkaian pola yang berulang, sedangkan periode waktu paling awal dianggap linear. Mitos-mitos disusun pada masa-masa awal ini dan menentukan pola untuk siklus masa kini. Peristiwa-peristiwa saat ini dianggap mengulangi peristiwa-peristiwa dalam mitos, dan oleh karena itu memperbaharui ''[[maat]]'', tatanan dasar [[alam semesta]]. Beberapa episode paling penting dari mitos masa lalu di antaranya [[mitos penciptaan]], di mana para dewa menciptakan alam semesta dari [[khaos]]; kisah-kisah kerajaan dewa matahari ''[[Ra (mitologi)|Ra]]'' di bumi; dan [[mitos Osiris]] tentang pertikaian dewa-dewa ''[[Osiris]]'', ''[[Isis]]'', dan ''[[Horus]]'' melawan dewa pengacau ''[[Set]]''. Peristiwa dari masa kini yang dapat dianggap sebagai mitos adalah perjalanan harian ''Ra'' melintasi dunia dan sisi lain dunia, yang disebut ''[[Duat]]''. Tema-tema berulang dalam episode-episode mitos termasuk konflik antara para penegak ''maat'' dengan kekuatan-kekuatan kekacauan, pentingnya [[firaun]] dalam mempertahankan ''maat'', dan kematian serta kebangkitan para dewa.
 
Perincian peristiwa-peristiwa sakral ini sangat berlainan dari satu teks ke teks yang lain bahkan sering kali saling bertentangan. Mitos Mesir sebagian besar berupa [[metafora]], dengan menafsirkan esensi dan perilaku para dewa ke dalam bahasa yang dapat dipahami oleh manusia. Setiap versi mitos mewakili perspektif simbolis yang berbeda, sehingga memperkaya pemahaman bangsa Mesir tentang dewa-dewa maupun [./Https://bemyval.com dunia].
 
[[Mitologi]] telah mempengaruhi kebudayaan [[Mesir]] secara mendalam. Mengilhami atau mempengaruhi banyak ritual keagamaan dan menciptakan basis [[ideologi]]s bagi kerajaan. Adegan maupun simbol-simbol dalam mitos juga muncul pada seni di makam-makam, kuil-kuil, dan jimat-jimat. Dalam sastra, mitos atau unsur-unsurnya digunakan dalam berbagai jenis kisah mulai dari [[humor]] hingga [[alegori]], yang mana menunjukkan bahwa bangsa Mesir mengadaptasi mitologi mereka untuk berbagai macam tujuan.