Yudian Wahyudi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kontroversi: Kasus agama musuh Pancasila
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 94:
 
== Kontroversi ==
=== Pelarangan cadar ===
Semasa menjabat rektor, Yudian sempat membuat kebijakan melarang penggunaan [[cadar]] bagi mahasiswi di UIN Sunan Kalijaga.<ref name=cnn>https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200205141501-20-471898/yudian-wahyudi-rektor-yang-sempat-larang-cadar-di-uin-jogja</ref>
 
Baris 110 ⟶ 111:
 
Dijelaskan alasan pencabutan aturan pembinaan mahasiswi bercadar itu demi menjaga iklim akademik yang kondusif.<ref name=cnn/>
 
=== Pernyataan "Agama musuh Pancasila" dan "Konstitusi di Atas Kitab Suci" ===
 
Yudian Wahyudi diwawancarai oleh [[Detik.com]] dan direkam serta diunggah di situs berita [https://20.detik.com/blak-blakan/20200212-200212003/-blak-blakan-kepala-bpip-jihad-pertahankan-nkri Detik] dan [https://www.youtube.com/watch?v=JemWOxlmGqg&feature=youtu.be YouTube]. Video tersebut berjudul "Blak-blakan Kepala BPIP: Jihad Pertahankan NKRI" dan diunggah pada 12 Februari 2020.
 
Dalam video itu ia menjelaskan sejarah Pancasila yang semakin lama semakin tereduksi. Salah satu pernyataan yang memicu kontoversi adalah ''"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan."''<ref>https://news.detik.com/berita/d-4895595/kepala-bpip-sebut-agama-jadi-musuh-terbesar-pancasila</ref>
 
Esoknya 13 Februari 2020, Kepala Staf Presiden [[Moeldoko]] membela pernyataan Yudian Wahyudi yang menyebut agama merupakan musuh Pancasila. Moeldoko meyakini Yudian tak bermaksud menyudutkan bahwa agama memang menjadi musuh Pancasila. "Ya, bisa saja yang memaknainya yang salah. Padahal bukan seperti itu maksudnya," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.<ref>https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200213181001-20-474401/istana-bela-kepala-bpip-yudian-soal-agama-musuh-pancasila</ref>
 
Pada 18 Februari 2020, Yudian dipanggil menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II [[DPR RI]]. Ia mendapat hujan kritik dari setidaknya 15 orang anggota dewan dari berbagai fraksi yang menyatakan kecewa dengan pernyataan 'agama musuh Pancasila' itu. Yudian berkata maksud pernyataannya itu tidak dikutip secara lengkap. Dia merasa pernyataannya salah dikutip dan dijadikan judul oleh Detik.com.<ref name=cnn>https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200218212521-20-475906/dicecar-dpr-kepala-bpip-jelaskan-agama-musuh-pancasila</ref>
 
Dalam kesempatan itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga ini juga mengklarifikasi pernyataan kontroversial lainnya, yakni soal 'konstitusi di atas kitab suci'. Dia berdalih bahwa itu maksudnya adalah konstitusi akan menaungi warga negara yang sedang menjalankan amanat kitab suci.<ref name=cnn/>
 
Pada 18 Februari 2020 malam harinya, acara diskusi Indonesia Lawyers Club di [[TvOne]] mengangkat tajuk acara "Agama Musuh Besar Pancasila, Siapa Disindir?"<ref>https://cirebon.tribunnews.com/2020/02/18/karni-ilyas-sebut-topik-ilc-malam-ini-adalah-agama-musuh-besar-pancasila-jangan-lewatkan</ref>
 
Setelah itu, Yudian mengaku akan "berpuasa bicara" selama satu tahun. Ke depannya, jika dibutuhkan untuk berbicara di depan publik, Yudian mengaku diminta oleh DPR berbicara melalui humas atau menggunakan ''draft''.<ref>https://jogja.suara.com/read/2020/02/29/131354/ditegur-dpr-kepala-bpip-yudian-puasa-bicara</ref>
 
== Referensi ==