SMA Negeri 1 Gemolong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 61:
== Peristiwa terkait ==
=== Geger jilbab ===
Kejadian ini bermula ketika salah satu siswa mengirimkan pesan [[WhatsApp]] kepada salah seorang siswa lainnya yang tidak memakai jilbab. Isi dari pesan tersebut adalah agar memakai jilbab. Setelah beberapa lama, pesan yang dikirim terus-menerus itu mulai ditambahi dengan hinaan pada orang tua siswa yang dikirimi pesan. Merasa terganggu, siswa yang bersangkutan mengadukan hal ini ke ayahnya yang lalu melayangkan protes ke sekolah. Protes dari ayah siswa ini ditanggapi sekolah dengan mendudukkan kedua belah pihak (ayah siswa yang diteror dan pengurus [[rohis]] SMA Negeri 1 Gemolong).<ref name="gem-detik">[https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4866820/begini-kronologi-siswi-sma-sragen-yang-diteror-gegara-tak-berjilbab Begini Kronologi Siswi SMA Sragen yang Diteror Gegara Tak Berjilbab]</ref><ref>[https://joglosemarnews.com/2020/01/buntut-teror-jilbab-sman-1-gemolong-hingga-bendera-hti-di-smkn-2-sragen-dinas-pendidikan-provinsi-jateng-bakal-kumpulkan-semua-rohis-sma-k-dan-ma-di-sragen-kepala-dinas-perbedaan-itu-sunatullah/ Buntut Teror Jilbab SMAN 1 Gemolong Hingga Bendera HTI di SMKN 2 Sragen, Dinas Pendidikan Provinsi Jateng Bakal Kumpulkan Semua Rohis SMA/K dan MA di Sragen. Kepala Dinas: Perbedaan Itu Sunatullah!] diakses 7 Agustus 2020</ref> Ayah dari siswa tersebut lalu tidak menganggap kasus ini selesai, karena ia menilai sekolah juga menciptakan suasana agar hal seperti ini bisa terjadi<ref>[https://joglosemarnews.com/2020/01/fakta-baru-teror-hijab-di-sman-1-gemolong-sragen-diduga-berlangsung-massif-dan-sistematis-ortu-sesalkan-pernyataan-kasek-belum-dapat-hidayah-aktivis-endus-ada-upaya-memonopoli-aliran-tertentu/ Fakta Baru, Teror Hijab di SMAN 1 Gemolong Sragen Diduga Berlangsung Massif dan Sistematis. Ortu Sesalkan Pernyataan Kasek Belum Dapat Hidayah, Aktivis Endus Ada Upaya Memonopoli Aliran Tertentu!] diakses 7 Agustus 2020</ref><ref>[https://www.senayanpost.com/kpai-ada-upaya-sistematis-semua-siswi-sman-1-gemolong-berjilbab/ KPAI: Ada Upaya Sistematis Semua Siswi SMAN 1 Gemolong Berjilbab] diakses 7 Agustus 2020</ref>.
Laporan kejadian ini lalu sampai ke telinga Gubernur Jawa Tengah, [[Ganjar Pranowo]]. Ia lalu memerintahkan jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Dinas P&K Jateng) agar turun tangan. Melalui Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Dinas P&K Jateng telah memanggil pihak sekolah terkait kasus teror terhadap siswi yang tidak menggunakan jilbab ini. Pertemuan ini membuahkan beberapa evaluasi yang akan dilakukan oleh pihak sekolah agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu kasus ini juga mendapatkan perhatian dari Sugiarsi, Koordinator Aliansi Peduli Perempuan Sukowati dan [[Daftar Bupati Sragen|Bupati Sragen]], [[Kusdinar Untung Yuni Sukowati]] dan dengan melakukan mediasi antara sekolah dengan orang tua peserta didik di Rumah Dinas Bupati pada [[16 Januari]] [[2020]]. Setelah kejadian ini siswa yang berasal dari [[Miri, Sragen|Kecamatan Miri]]<ref>[https://jateng.suara.com/read/2020/01/09/135453/siswi-sma-1-gemolong-sragen-diteror-pengurus-rohis-dipaksa-pakai-jilbab Siswi SMA 1 Gemolong Sragen Diteror Pengurus Rohis, Dipaksa Pakai Jilbab] diakses 7 Agustus 2020</ref> ini pindah sekolah ke [[Surakarta]]<ref name="gem-detik" />.
|