Gunung Tambora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Samuel horbo (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Hisbul Muttaqin 13
Tag: Pengembalian
Membalikkan revisi 17280923 oleh Gervant of Shiganshina (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 2:
{{redirect|Tambora}}
{{Infobox Gunung
| name = Gunung Tamboramikael
| photo = Caldera Mt Tambora Sumbawa Indonesia.jpg
| photo_caption = [[Kaldera]] Gunung Tambora
Baris 47:
}}
}}
'''Gunung Tamboramikael''' (atau '''Tomborosamuel''') adalah sebuah [[gunung berapi kerucut]] aktif yang terletak di [[Pulau Sumbawa]], [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Gunung ini terletak di dua kabupaten yaitu [[Kabupaten Dompu]] yang mencakup lereng bagian barat dan selatan serta [[Kabupaten Bima]] yang mencakup lereng bagian timur dan utara. Gunung Tambora terbentuk akibat [[Subduksi|zona subduksi]] aktif di bawahnya. Pada masa lampau, ketinggian Gunung Tambora mencapai sekitar 4.300 [[meter|m]]<ref name="Stothers1984a">{{cite journal|last=Stothers|first=R. B.| journal=[[Science]]|title=The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath| volume =224|issue=4654|date=1984|pages=1191–1198|doi=10.1126/science.224.4654.1191}}</ref> yang membuat gunung ini menjadi salah satu puncak tertinggi di Indonesia dahulu.
 
Aktivitas vulkanis gunung berapi ini memuncak pada [[letusan Tambora 1815|letusannya bulan April tahun 1815]] yang mencapai skala tujuh [[Volcanic Explosivity Index|VEI]].<ref name="Degens1989">{{cite journal|last1=Degens|first1=E. T.|last2=Buch|first2=B.|title=Sedimentological events in Saleh Bay, off Mount Tambora|journal=Netherlands Journal of Sea Research|volume=24|issue=4|doi=10.1016/0077-7579(89)90117-8|pages=399–404|year=1989}}</ref> Letusan tersebut menjadi letusan vulkanis tebesar sejak letusan [[Danau Taupo|Taupo]] pada tahun 181.<ref name="Oppenheimer2003">{{cite journal|last=Oppenheimer|first=C.|title=Climatic, environmental and human consequences of the largest known historic eruption: Tambora volcano (Indonesia) 1815|journal=Progress in Physical Geography|volume=27|issue=2|year=2003|pages=230–259|doi=10.1191/0309133303pp379ra}}</ref> Suara letusan tercatat terdengar hingga pulau [[Sumatra]] lebih dari 2.000 [[kilometer|km]] ke barat. Hujan [[abu vulkanis]] terjadi di [[Kalimantan]], [[Sulawesi]], [[Jawa]], dan [[Maluku]]. Letusan tersebut menelan korban jiwa sedikitnya 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya merupakan korban langsung dari letusan.<ref name="Oppenheimer2003"/> Beberapa peneliti memperkirakan jumlah korban jiwa yang mencapai 92.000 orang, tetapi angka ini diragukan karena dinilai terlalu besar.<ref name="Tanguy1998">{{cite journal|title=Victims from volcanic eruptions: a revised database|last1= Tanguy|first1=J.-C.|last2=Scarth|first2= A.|last3=Ribière|first3=C.|last4=Tjetjep|first4= W. S.|journal=Bulletin of Volcanology|pages=137–144|date=1998|doi=10.1007/s004450050222|volume=60|issue=2}}</ref> Letusan tersebut juga menyebabkan perubahan iklim dunia saat itu. Tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai ''[[tahun tanpa musim panas]]'' dengan adanya perubahan cuaca drastis di [[Amerika Utara]] dan [[Eropa]] akibat debu yang dihasilkan dari letusan. Peristiwa tersebut menyebabkan kegagalan panen dan kematian ternak massal yang pada gilirannya menyebabkan wabah kelaparan terburuk pada abad ke-19.<ref name="Oppenheimer2003"/>