Marilyn Monroe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 232:
Ia memainkan bagian signifikan dalam pembentukan citra publiknya dari permulaan, dan menjelang akhir kariernya menunjukkan ia melakukan kontrol yang hampir bulat.{{sfnm|1a1=Banner|1y=2012|1pp=172–174|2a1=Hall|2y=2006|2p=489}}<ref>{{cite web|url=http://www.smithsonianmag.com/arts-culture/model-arrangement-36654928/?no-ist|title=Model Arrangement|publisher=[[Smithsonian Institution]]|date=May 2008|accessdate=September 11, 2015|first=Michelle|last=Stacey}}</ref> Monroe mencurahkan beberapa strategi publisitasnya, meningkatkan pertemanan dengan para kolumnis gosip seperti [[Sidney Skolsky]] dan [[Louella Parsons]], dan mengkontrol penggunaan citranya.{{sfnm|1a1=Spoto|1y=2001|1pp=172–174, 210–215, 566|3a1=Banner|3y=2012|3pp=172–174|2a1=Churchwell|2y=2004|2p=9}} Disamping Grable, ia sering kali dibandingkan dengan ikonik pirang lainnya, bintang film 1930-an [[Jean Harlow]].{{sfn|Banner|2012|p=238}} Perbandingan tersebut sebagian diamini oleh Monroe, yang menganggap Harlow sebagai idola masa kecilnya, yang biopiknya ingin ia perankan, dan bahkan meniru gaya rambut Harlow untuk mewarnai rambutnya.{{sfn|Banner|2012|pp=38, 175, 343}}
[[Berkas:Gentlemen Prefer Blondes Movie Trailer Screenshot (16).jpg|jmpl|lurus|kiri|Monroe dalam ''[[Gentlemen Prefer Blondes (film 1953)|Gentlemen Prefer Blondes]]'' (1953), salah satu film dimana Monroe memerankan seorang "pirang bodoh" naif dan atraktif secara seksual]]▼
Pesona layar lebar Monroe terpusat pada rambut pirangnya, dan stereotipe diasosiasikan dengan hal tersebut, khususnya kebodohan, kenaifan, ketersediaan seksual dan artifisialitas.{{sfn|Churchwell|2004|pp=21–26, 181–185}} Ia sering kali menggunakan suara serak dan kekanak-kanakan dalam film-filmnya, dan dalam wawancara memberikan penekanan bahwa setiap hal yang ia katakan "polos dan tak terperhitungkan", memplesetkan dirinya sendiri dengan [[entendre ganda]] yang dikenal sebagai "Monroeisme".{{sfnm|1a1=Dyer|1y=1986|1pp=33–34|2a1=Churchwell|2y=2004|2pp=25, 57–58|3a1=Banner|3y=2012|3p=185|4a1=Hall|4y=2006|4p=489}} Contohnya, saat ia ditanyai apakah melakukan pengambilan gambar bugil pada 1949, ia menjawab, "Aku memiliki radio menyala".{{sfn|Banner|2012|p=194}}
▲[[Berkas:Gentlemen Prefer Blondes Movie Trailer Screenshot (16).jpg|jmpl|lurus|kiri|Monroe dalam ''[[Gentlemen Prefer Blondes (film 1953)|Gentlemen Prefer Blondes]]'' (1953), salah satu film dimana Monroe memerankan seorang "pirang bodoh" naif dan atraktif secara seksual]]
Memulai kariernya sebagai model pin-up, figur jam pasir Monroe menjadi salah satu tampilannya yang paling sering dikenal.{{sfn|Dyer|1986|pp=19–20}} Sarjana film [[Richard Dyer]] menyatakan bahwa Monroe sering menganggap bahwa ia sering menampilkan siluet melengkung, dan foto-foto publisitasnya sering kali berpose seperti pin-up.{{sfn|Dyer|1986|pp=19–20}} Jalan lenggak-lenggok khasnya juga menarik perhatian terhadap tubuhnya, membuatnya dijuluki "gadis dengan jalan horizontal".{{sfn|Churchwell|2004|p=62}}
Baris 241:
Busana memainkan bagian penting dalam citra bintang Monroe. Ia sering kali mengenakan busana putih untuk menyelaraskan rambut pirangnya, dan menarik perhatian dengan mengenakan busana yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.{{sfnm|1a1=Churchwell|1y=2004|1p=25|2a1=Banner|2y=2012|2pp=246–250}} Pendirian publisitasnya sering kali melibatkan busananya yang mengumbar sebagian besar bagian tubuhnya atau bahkan kurang bahan,{{sfnm|1a1=Spoto|1y=2001|1pp=224–225, 342–343|2a1=Churchwell|2y=2004|2p=234}} seperti saat salah satu pundaknya terbuka dari gaunnya disorot saat sebuah konferensi pers.{{sfnm|1a1=Spoto|1y=2001|1pp=224–225, 342–343|2a1=Churchwell|2y=2004|2p=234}} Dalam kisah-kisah pers, Monroe menggambarkan perwujudan [[Mimpi Amerika]], sebagai seorang gadis yang tumbuh dari masa kecil yang menyesakkan menjadi bintang Hollywood.{{sfnm|1a1=Dyer|1y=1986|1p=45|3a1=Banner|3y=2012|3pp=44–45, 184–185|2a1=Harris|2y=1991|2pp=40–44}} Kisah masanya dalam memajukan keluarga dan yatim piatu menyeruak dan bahkan sebagian dicantumkan dalam biografi studionya.{{sfn|Banner|2012|pp=44–45}}
[[Berkas:Marilyn Monroe at Ciro's.jpg|jmpl
Meskipun pesona khas Monroe terlihat bodoh namun memiliki keatraktifan seksual digambarkan secara hati-hati, para audien dan kritikus film meyakini bahwa hal tersebut merupakan kepribadian aslinya dan bahwa ia tidak berakting dalam film-film komedinya. Hal tersebut menjadi tantangan pada masa karier berikutnya, dimana ia ingin mengubah citra publiknya dan memakai gaya peran lainnya, atau dihormati sebagai pengusaha.{{sfn|Banner|2012|pp=273–276}} Menurut Sarah Churchwell, yang mempelajari penjelasan tentang Monroe, menyatakan:
Baris 248:
Lois Banner menyatakan bahwa ia sering kali memplesetkan statusnya sebagai simbol seks dalam film-film dan penampilan publiknya.{{sfn|Banner|2012|p=244}} Monroe menyatakan bahwa ia dipengaruhi oleh [[Mae West]], mengatakan bahwa ia "mempelajari beberapa trik darinya – yang menekankan tawa, atau candaan, seksualitasnya sendiri".{{sfnm|1a1=Churchwell|1y=2004|1p=63 for West|2a1=Banner|2y=2012|2p=325}} Pada 1950-an, ia juga belajar komedi di kelas-kelas yang diberikan oleh mime dan penari Lotte Goslar, yang dikenal karena penampilan panggung komedinya, dan telah menemaninya pada tempat-tempat pengambilan gambar film untuk mengajarinya.{{sfn|Banner|2012|pp=170–171}} Dalam ''Gentlemen Prefer Blondes'', salah satu film dimana ia memerankan seorang pirang bodoh yang sangat khas, Monroe berkata "Aku bisa jadi pintar pada hal penting, namun kebanyakan pria tak menyukainya" sesambil menambahkan kalimat karakternya dalam naskah.{{sfn|Banner|2012|p=201}}
Dyer menyatakan bahwa citra bintang Monroe utamanya terbentuk dari [[sorotan laki-laki]] dan bahwa ia biasanya memerankan "seorang gadis", yang terdefinisi lewat gendernya, dalam film-filmnya.{{sfn|Dyer|1986|pp=19, 20}} Peran-perannya hampir selalu menjadi gadis paduan suara, sekretaris atau peragawati; pekerjaan-pekerjaan dimana "wanita tampil untuk kesenangan pria."{{sfn|Dyer|1986|pp=19, 20}} Sarjana film [[Thomas Harris]], yang juga menganalisis citra publik Monroe pada 1957, menyatakan bahwa akar kelas pekerjannya dan kurangnya keterlibatan keluarga membuatnya tampil lebih seksual, "gagasan teman sepermainan", berseberangan dengan tokoh sezamannya, [[Grace Kelly]], yang juga dikenal sebagai orang berambut pirang atraktif, namun karena ia berasal dari kalangan kelas atas, ia lebih tampak sebagai aktris tersofistikasi, yang tak dapat diterima bagi sebagian besar penonton laki-laki.{{sfn|Harris|1991|pp=40–44}}▼
{{quote box
Baris 257 ⟶ 259:
|width=20em
}}
▲Dyer menyatakan bahwa citra bintang Monroe utamanya terbentuk dari [[sorotan laki-laki]] dan bahwa ia biasanya memerankan "seorang gadis", yang terdefinisi lewat gendernya, dalam film-filmnya.{{sfn|Dyer|1986|pp=19, 20}} Peran-perannya hampir selalu menjadi gadis paduan suara, sekretaris atau peragawati; pekerjaan-pekerjaan dimana "wanita tampil untuk kesenangan pria."{{sfn|Dyer|1986|pp=19, 20}} Sarjana film [[Thomas Harris]], yang juga menganalisis citra publik Monroe pada 1957, menyatakan bahwa akar kelas pekerjannya dan kurangnya keterlibatan keluarga membuatnya tampil lebih seksual, "gagasan teman sepermainan", berseberangan dengan tokoh sezamannya, [[Grace Kelly]], yang juga dikenal sebagai orang berambut pirang atraktif, namun karena ia berasal dari kalangan kelas atas, ia lebih tampak sebagai aktris tersofistikasi, yang tak dapat diterima bagi sebagian besar penonton laki-laki.{{sfn|Harris|1991|pp=40–44}}
Menurut Dyer, Monroe menjadi "sebuah nama rumah tangga untuk seks secara virtual" pada 1950-an dan "citranya telah menempatkan gagasan-gagasan tentang moralitas dan seksualitas yang terkarakteristik pada tahun lima puluhan di Amerika", seperti gagasan-gagasan [[Sigmund Freud|Freud]] tentang seks, [[laporan Kinsey]] (1953), dan ''[[The Feminine Mystique]]'' (1963) karya [[Betty Friedan]].{{sfnm|1a1=Dyer|1y=1986|1p=21|2a1=Dyer|2y=1991|2p=58}} Dengan menampilkan kevulgaran dan ketidaksadaran akan daya tarik seksnya, Monroe merupakan simbol seks pertama yang menghadirkan seks sebagai hal alami dan tak berbahaya, yang berseberangan dengan ''femme fatales'' 1940-an.{{sfn|Dyer|1986|pp=29–39}} Spoto menyebutnya sebagai perwujudan dari "gagasan pasca-perang dari gadis Amerika, lebih, butuh pembelaian, menyembah pria, naif, menawarkan seks tanpa tuntutan", yang didukung oleh [[Molly Haskell]] yang menyatakan bahwa "ia merupakan fiksi tahun lima puluhan, sebuah kebohongan bahwa seorang wanita tak butuh seksual, yang ia tujukan, atau curahkan, terhadap kebutuhan pria."{{sfnm|1a1=Haskell|1y=1991|1p=256|2a1=Spoto|2y=2001|2p=249}} Orang sezaman Monroe, Norman Mailer menyatakan bahwa "Marilyn mensugestikan seks merupakan hal sulit dan berbahaya bagi orang lain, namun es krim baginya", sementara [[Groucho Marx]] mengkarakteristikkannya sebagai "Mae West, [[Theda Bara]], dan [[Little Bo Peep|Bo Peep]] yang dicampur jadi satu".{{sfnm|1a1=Dyer|1y=1986|1p=39|2a1=Churchwell|2y=2004|2p=82}} Menurut Haskell, karena statusnya sebagai simbol seks, Monroe kurang populer di kalangan perempuan ketimbang pria, karena mereka "tak ingin diidentifikasi dengannya dan tak berniat mendukungnya", meskipun hal tersebut berubah setelah kematiannya.{{sfn|Dyer|1986|p=57, quoting Haskell}}
|