Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k replaced: kongkret → konkret |
pemimpim menjadi pemimpin |
||
Baris 26:
| principal =
| dean =
| director = Dr. Muhammad Luthfi
| head_label =
| head =
Baris 48:
| colours = {{colorbox|#B45F04}}
| sports = [[Sepak Bola]], [[Futsal]], [[Bola Voli]], [[Bulu Tangkis]], [[Perahu Naga]]
| nickname =
| mascot =
| affiliations =
| website =
| logo = [[Berkas:Bendera-PPS-UI.png |pus]]
| footnotes = ''Bendera Program Pascasarjana UI''
Baris 114:
}}
'''Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG)''' adalah program pascasarjana khusus yang bersifat multi/lintas displin ilmu dengan jenjang pendidikan [[magister]] ([[S2]]), sedangkan program studi pascasarjana yang bersifat monodisplin berada pada lingkup fakultas-fakultas terkait dengan bidang ilmunya. Saat ini, SKSG
==
Pendidikan Pascasarjana sebenarnya telah mulai diselenggarakan lama sebelum diresmikannya Fakultas Pascasarjana yaitu pada tahun [[1982]]. Tahun [[1950]] merupakan tahun pertama Universitas Indonesia menghasilkan tenaga ahli pada taraf pengetahuan doktor. Pada tahun tersebut [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia|Fakultas Hukum]] menghasilkan dua orang doktor, [[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia|Fakultas Kedokteran]] menghasilkan dua orang doktor dan Fakultas Sastra (sekarang bernama [[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia|Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya]] menghasilkan satu orang doktor. Pendidikan doktor pada masa itu dilaksanakan dalam bentuk kerja mandiri. Namun dengan makin banyaknya peserta, cara tersebut tidak dapat digunakan lagi. Maka pada tahun [[1987]], pemerintah mengeluarkan peraturan (Peraturan Menteri P & K Nomor : 0207/M/1987) yang mengharuskan perubahan bertahap Program Doktor menjadi Program Terstruktur.
Dengan demikian, [[Universitas Indonesia]] menyediakan tiga jenjang pendidikan. Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0686/U/1991, Program Sarjana adalah jenjang pendidikan akademik yang mempunyai beban studi kumulatif minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS dengan lama studi kumulatif antara 8 sampai 10 semester. Program magister mempunyai beban studi kumulatif minimal 36 SKS dan maksimal 50 SKS dengan lama studi kumulatif 4 sampai 10 semester setelah pendidikan Program Sarjana. Beban studi kumulatif Program Doktor minimal 84 SKS dan maksimal 89 SKS setelah pendidikan Program Sarjana dengan lama studi kumulatif antara 6 sampai 10 semester setelah Program Magister.
Baris 144:
* Teknologi Biomedis
Secara definitif, pada 1 Juli 2016, nomenklatur Program Pascasarjana Multidisplin Ilmu (PPS) UI tidak dikenal lagi. PPS UI berubah menjadi dua sekolah yaitu [[Sekolah Ilmu Lingkungan]] dan [[Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia|Sekolah Kajian Stratejik dan Global]].<ref>[http://www.ui.ac.id/berita/kembangkan-program-pascasarjana-ui-buka-dua-sekolah-baru.html Kembangkan Program Pascasarjana, UI membuka dua sekolah baru] 9 program studi PPS UI dialihkan ke SKIL UI diantaranya S2 Kajian Ketahanan Nasional, S2 Kajian Ilmu Kepolisian, S2 Kajian Terorisme dan Keamanan Internasional, S2 Kajian Pengembangan Perkotaan, S2 Kajian Gender, S2 Kajian Wilayah Amerika, S2 Kajian Wilayah Eropa, S2 Kajian Wilayah Jepang, dan S2 Kajian Timur Tengah dan Islam.</ref>
==
Berbeda dengan fakultas-fakultas lain di lingkungan Universitas Indonesia yang berada di Kampus UI Depok. Gedung Program Pascasarjana (Multidisplin Ilmu) terletak di Kampus UI Salemba, Jalan Salemba Raya No 4, [[Jakarta Pusat]], [[DKI Jakarta]].
==
SKSG UI dipimpin oleh Direktur Sekolah Kajian Statejik dan Global yaitu Dr. Muhammad Luthfi Z. sebagai direktur pertama Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI.
==
=== Magister (S2) ===
SKSG UI menerima berbagai lulusan sarjana dari displin ilmu apapun. SKSG UI memiliki 9 program studi yang bersifat multidisplin ilmu pada jenjang magister (S2) diantaranya:
====
Program Studi Kajian Wanita (Kajian Gender), Universitas Indonesia didirikan pada tahun 1990. Sejak awal pendiriannya berada di bawah program pascasarjana Universitas Indonesia. Kedudukan Program Studi Kajian Wanita (Kajian Gender) diperkuat dengan SK Dikti No.29/DIKTI/Kep/1994 dalam dunia perguruan tinggi. Terhitung tanggal 27 Maret 2012 Program Studi Kajian Wanita telah berubah nama menjadi Program Studi Kajian Gender (SK Rektor nomor: 0571/SK/R/UI/2012)
Baris 177:
Kompleksitas yang timbul di Perkotaan mendorong pakar dari berbagai bidang ilmu di Universitas Indonesia mengadakan asesmen terhadap kegiatan yang berhubungan dengan perkotaan, yang ada di lingkungan Universitas Indonesia, terhadap berbagai kajian tentang keadaan pendidikan perkotaan di semua fakultas, lembaga dan pusat di Universitas Indonesia. Dari kajian tersebut dibentuk suatu kelompok kerja yang secara rutin melakukan kajian lanjutan dan menyusun rencana untuk membentuk suatu Pusat Studi Perkotaan. Dengan keputusan rektor no.116/SK/R/UI/1996 pada tanggal 13 Agustus 1996 Pusat Kajian Wilayah dan Perkotaan (PUSWIKA) dikukuhkan dan salah satu programnya adalah pendirian Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan (PSKPP).
Kompetensi SKPP yaitu mampu mengambil keputusan dan memberi rekomendasi berbagai isu perkotaan dengan pendekatan interdisplin dan atau multidisplin sehingga memberikan ciri khas kota sebagai produk budaya masyarakat lokasi/wilayah tertentu yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu maupun masyarakat yang diakui secara nasional dan internasional.
Lulusan Program studi Kajian Pengembangan Perkotaan akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
====
Prodi KKN UI merupakan program studi berada di bawah koordinasi Program Pascasarjana Universitas Indonesia, dibentuk pada tahun 1983 yang diinisiasi oleh Mendikbud RI, Dephankam RI, Rektor Universitas Indonesia, dan Lemhannas. Prodi KKN UI memiliki dua peminatan yaitu Kajian Stratejik Ketahanan Nasional dan Kajian Stratejik Intelijen. Prodi KKN UI berdiri sejak tahun 1983. Program Studi Kajian Ketahanan Nasional adalah program studi yang mempelajari dan mengembangkan ilmu yang secara sistemik berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan nasional yang terdiri dari tiga aspek kehidupan bersifat relatif statis yaitu geografi, demografi dan sumberdaya alam, dan lima aspek kehidupan bersifat relatif dinamis meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan khususnya mempelajari permasalahan yang bercirikan interdisiplin, antardisiplin dan transdisiplin.
Program studi Kajian Ketahanan Nasional dibuka untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional pada tingkatan Magister (S2) yang memiliki kompetensi yaitu mampu menganalisis fenomena nasional baik fenomena sosial maupun fenomena alamiah, baik aspek militer maupun nir-militer yang dapat mengganggu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta mampu menerapkan dan mendefinisikan teori-teori dari suatu disiplin ilmu untuk menyelesaikan masalah berdasarkan analisis fenomena yang terkait dengan ketahanan nasional
Lulusan program studi ini akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
====
Program Studi Terorisme dalam Keamanan Internasional (PSTKI) adalah upaya pionir dari insan-insan akademik yang tergabung di Universitas Indonesia yang tergerak untuk menyelenggarakan program studi yang mampu membahas terorisme sebagai ancaman keamanan lintas batas terhadap entitas negara-bangsa. Kami meyakini bahwa Indonesia tidak sendiri dalam menghadapi ancaman terorisme dan organisasi terorisme tidak akan mencapai ancaman yang ada saat ini tanpa jaringan transnasional. Dahulu program studi ini bernaung di FISIP dikelola oleh Departemen Hubungan Internasional, kemudian PSTKI dialihkan dalam pengelolaan SKSG
Kualifikasi Kompetensi Lulusan yang diharapkan :
*
*
*
*
*
Lulusan program studi Kajian Terorisme dalam Keamanan Internasional akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
Baris 218:
==== Kajian Wilayah Jepang ====
Program Magister di Wilayah Jepang Program Pascasarjana, Universitas Indonesia dibuka pada tahun [[1990]], dan telah meluluskan banyak ahli tingkat magister di bidang Kajian Wilayah Jepang. Program Studi Kajian Wilayah Jepang membahas kesatuan sosial-budaya Jepang sebagai objekkajian. Dalam konteks Kajian Wilayah Jepang, kajian bertujuan mengangkat masalah, fenomena
Lulusan program studi Kajian Wilayah Jepang akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
Baris 231:
Ekonomi dan Keuangan Syariah, kurikulumnya diarahkan pada pengembangan keahlian di bidang ekonomi dan keuangan Islami. Pada semester tiga peserta dapat memfokuskan studinya dengan matakuliah pilihan: Kreativitas dan kewirausahaan Islami, Disain Produk Keuangan Islam, Kebijakan Publik Islam, Manajemen Ziswaf, Investasi Islam, Moneter Islam, ekonomi Pembangunan Islam, Manajemen Risiko Islam.
Kajian Islam dan Psikologi, kurikulumnya diarahkan pada pengembangan pemikiran tentang hubungan timbal balik antara Islam dengan psikologi dalam perspektif pemikiran yang utuh dan terintegrasi.
Lulusan program studi Kajian Timur Tengah dan Islam akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
|