Jati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Franzanth (bicara | kontrib)
Franzanth (bicara | kontrib)
Baris 63:
Sedini 1927, hutan jati tercatat banyak menyebar di [[Pegunungan Kapur Utara]] dan [[Pegunungan Kendeng]] dan [[Gunung Muria]], mulai dari [[kabupaten Jepara]] hingga ke ujung timur [[Kabupaten Probolinggo]]. Namun, hutan jati paling banyak menyebar di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu sampai ketinggian 650 meter di atas permukaan laut. Hanya di daerah Besuki jati tumbuh tidak lebih daripada 200 meter di atas permukaan laut.
 
Di kedua provinsi ini, hutan jati sering terbentuk secara alami akibat iklim muson yang menimbulkan kebakaran hutan secara berkala. Hutan jati yang cukup luas di Jawa terpusat dan Terbesar di daerah Hutan [[Kabupaten Blora]], [[Kabupaten Grobogan]], Cepu dan Bojonegoro. Bahkan, jati dengan mutu terbaik dan sudah diakui dunia furniture internasional dihasilkan dari daerah Kabupaten Blora dan Grobogan Jawa Tengah. Kedua daerah tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Jati dari daerah Blora disukai para perajin furniture karna serat jati lurus terutama untuk bahan flooring kualitas export, sedangkan Jati dari Kabupaten Grobogan disukai para perajin rumah kayu jati untuk bahan joglo atau rumah penduduk karna paling kuat dan memiliki berat jenis paling tinggi dibanding jati dari daerah lainya serta serat mahkota yang variatif. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya penemuan kayu jati purbalaka (kayu pendem) yang berusia ribuan tahun dari hutan sekitaran Grobogan, Blora hingga Cepu. Kayu jati Jawa, terutama jawaJawa tengahTengah dan jawaJawa timurTimur paling disukai dunia internasional terutama negara-negara 4 musim di Eropa dan Amerika karena hanya jati kualitas terbaik yang bisa bertahan di 4 musim yang berbeda.
 
Saat ini, sebagian besar lahan hutan jati di Jawa dikelola oleh Perhutani, sebuah perusahaan umum milik negara di bidang kehutanan. Pada 2003, luas lahan hutan Perhutani mencapai hampir seperempat luas Pulau Jawa. Luas lahan hutan jati Perhutani di Jawa mencapai sekitar 1,5 juta hektare. Ini nyaris setara dengan setengah luas lahan hutan Perhutani atau sekitar 11% luas Pulau Jawa dwipa.