Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaiki isinya |
Sembunyikan beberapa bagian terlebih dahulu untuk diperbaiki kemudian |
||
Baris 20:
== Sejarah ==
=== Awal mula ===
Melalui surat keputusan Nomor 76/M/1974 tanggal 5 Januari 1974, [[B. J. Habibie|B.J. Habibie]] diangkat sebagai penasehat pemerintah (langsung di bawah presiden) di bidang teknologi pesawat dan teknologi tinggi. Untuk mewadahi Habibie dan 20-an anggota timnya, pemerintah membentuk Divisi ''Advanced Technology'' dan Teknologi Penerbangan (ATTP) [[Pertamina]].<ref name=":03">{{Cite book|last=Supriyanto|first=Agus|last2=Pratama|first2=Surya|date=2018|title=Gelombang Transformasi Teknologi Nasional|location=Jakarta|publisher=Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi|isbn=9786026773265|pages=60,61,69,70,71|url-status=live}}</ref>
Melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina Nomor 04/Kpts/DR/DU/1975, ATTP diubah menjadi Divisi ''Advanced Technology'' (ATP) Pertamina. ATP merupakan cikal bakal berdirinya BPPT.<ref name=":03" />
=== Era rangkap jabatan ===
Pada 23 Agustus 1978, [[B. J. Habibie|B.J. Habibie]] dilantik menjadi [[Daftar Menteri Riset dan Teknologi Indonesia|Menteri Negara Riset dan Teknologi]] pada [[Kabinet Pembangunan III]] merangkap sebagai Kepala [[Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi]].
Divisi ''Advanced Technology'' Pertamina kemudian diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden Nomor 25/1978. BPPT dibentuk sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) sekarang [[Lembaga Pemerintah Nonkementerian]] (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden.<ref name=":03" />
[[Kusmayanto Kadiman]] merupakan [[Daftar Menteri Riset dan Teknologi Indonesia|Menteri Riset dan Teknologi]] terakhir yang merangkap jabatan sebagai Kepala BPPT hingga tahun 2006.<ref name=":03" />
=== BPPT sebagai Lembaga Pemerintah Nonkementerian ===
BPPT resmi terpisah dengan [[Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Riset Dan Teknologi]] yang disahkah melalui Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pengangkatan Kepala BPPT.<ref name=":03" />
<!--
=== Awal mula ===
Melalui surat keputusan Nomor 76/M/1974 tanggal 5 Januari 1974, [[B. J. Habibie|B.J. Habibie]] diangkat sebagai penasehat pemerintah (langsung di bawah presiden) di bidang teknologi pesawat dan teknologi tinggi. Untuk mewadahi Habibie dan 20-an anggota timnya, pemerintah membentuk Divisi ''Advanced Technology'' dan Teknologi Penerbangan (ATTP) [[Pertamina]].<ref name=":0">{{Cite book|title=Gelombang Transformasi Teknologi Nasional|last=Supriyanto|first=Agus|last2=Pratama|first2=Surya|date=2018|publisher=Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi|isbn=9786026773265|location=Jakarta|pages=60,61,69,70,71|url-status=live}}</ref>
Baris 54 ⟶ 68:
Banyak produk inovasi hasil kaji terap engineer BPPT, sudah dalam tahap hilirisasi oleh industri dalam negeri seperti Drone MALE Elang Hitam sebagai pengawas perbatasan untuk kedaulatan nasional, pilot
project garam industri terintegrasi kapasitas 40.000 Ton/Tahun di Pabrik PT Garam, Manyar, Jawa Timur untuk substitusi impor, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk kebakaran hutan dan lahan, bencana banjir dan kekeringan, PLTSa Merah
Putih untuk masalah sampah, dan Fast Charging Station kendaraan berbasis listrik -->
== Pembina jabatan fungsional perekayasa ==
Baris 63 ⟶ 77:
== Peran ==
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang disahkan tanggal 13 Agustus 2019,<ref name=":1">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/117023/uu-no-11-tahun-2019|title=Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2019 - Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi|last=|first=|date=|website=JDIH BPK RI|access-date=}}</ref> BPPT selaku penyelenggara iptek memiliki tujuh peran dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga pengkajian dan penerapan teknologi di Indonesia.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/pv5o1m428|title=Kepala BPPT: UU Sisnas Arahkan Kebijakan Berbasis IPTEK|date=2019-07-24|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-07-23}}</ref>
Tujuh peran BPPT yang dimiliki oleh BPPT mencakup perekayasaan, kliring teknologi, audit teknologi, alih teknologi, intermediasi, difusi, dan komersialisasi.<ref name=":2" /><ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Peran BPPT|url=https://www.bppt.go.id/profil/tugas-dan-fungsi/peran|website=BPPT|language=|access-date=2020-08-17}}</ref == Ekosistem inovasi ==
Berdasarkan pula pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 pasal 23-34,<ref name=":1" /> BPPT diamanatkan untuk memberikan atau menghasilkan produk [[Reka baru|inovasi]].
Baris 92 ⟶ 108:
* Produk alat kesehatan untuk menghadapi [[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]] yang merupakan hasil sinergi bernama "Task Force Riset & Inovasi Teknologi penanganan COVID-19" (TFRIC-19).<ref>{{Cite web|url=https://tfric-19.id/products|title=Produk alat kesehatan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Untuk Penanganan COVID-19|last=|first=|date=2020|website=tfric-19.id|access-date=23 Juli 2020}}</ref> Produk yang dihasilkan berupa ''[[rapid diagnostic test kit]]'', tes [[reaksi berantai polimerase]], kecerdasan buatan<ref>{{Cite journal|last=Riza|first=Hammam|last2=Santoso|first2=Eko Widi|last3=Tejakusuma|first3=Iwan Gunawan|last4=Prawiradisastra|first4=Firman|last5=Prihartanto|first5=Prihartanto|date=2020-06-30|title=UTILIZATION OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE TO IMPROVE FLOOD DISASTER MITIGATION|url=http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JSTMB/article/view/4145|journal=Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana|volume=15|issue=1|pages=1–11|doi=10.29122/jstmb.v15i1.4145|issn=0126-4907}}</ref> untuk deteksi COVID-19, ''mobile laboratory'' [[Level keselamatan biologi#Level 2|level keselamatan biologi 2]], dan [[alat bantu pernapasan]] darurat.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Hadapi Corona, BPPT Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200327165528-204-487609/hadapi-corona-bppt-manfaatkan-teknologi-kecerdasan-buatan|website=CNN Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-07-08}}</ref><ref>{{Cite web|last=|first=|date=2020-05-21|title=BPPT Luncurkan Lima Produk Alkes Buatan Lokal untuk Corona Covid-19|url=https://www.liputan6.com/news/read/4260324/bppt-luncurkan-lima-produk-alkes-buatan-lokal-untuk-corona-covid-19|website=Liputan6.com|language=|access-date=2020-07-08}}</ref>
== Kedeputian
<!--
Kedeputian teknis itu lebih lanjut melaksanakan tujuh peran BPPT, yang telah menghasilkan banyak produk inovasi, serta melakukan layanan teknologi.
Baris 587 ⟶ 603:
Selain itu di tahun 2019 audit teknologi juga dilakukan saat kejadian mati listrik atau blackout
di Jabodetabek, Banten, hingga Jawa Barat hingga lebih dari 6 Jam, BPPT diminta untuk melakukan audit teknologi, Hal yang menjadi poin penting dalam audit ini adalah bagaimana obyek vital nasional dibekali kontingensi plan yang sustainable dan simultan. -->
== Layanan teknologi ==
Baris 614 ⟶ 630:
* [[Unggul Priyanto]] (2014–2019)
* [[Hammam Riza]] (2019–sekarang)
<!--
== Kerjasama Internasional ==
# [https://voicetra.nict.go.jp/en/index.html VoiceTra-NICT]
# [https://teknologi.bisnis.com/read/20120627/101/83262/bahasa-asing-jangan-khawatir-ada-mesin-penerjemah-wicara-23-bahasa U-STAR] -->
== Penghargaan ==
|