Babat–Djombang Stoomtram Maatschappij: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 25:
 
Selanjutnya, pada 2 Mei 1890, D. Mounier memohon perpanjangan waktu guna menyelesaikan segala persyaratan permohonan hak konsesi. Permohonan perpanjangan waktunya dikabulkan pemerintah setelah menerbitkan Gouvernments Besluit 7 Juni 1891 No. 16. Sayangnya, pada tahun 1892, D. Mounier gagal memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.<ref name="bagian2/>
 
Pada tahun 1884, E. Fabius telah mengajukan permohonan konsesi jalur dari Babat menuju Jombang, namun tak kunjung mendapatkan respon dari pemerintah. E. Fabius akhirnya kembali mengajukan konsesi jalur lagi pada tanggal 6 April 1891, kali ini dengan rute Kabuh–Babat–Bowerno–Bojonegoro–Padangan–Blora–Rembang–Juwana untuk permohonan pertama dan Papar–Pare–Ngoro–Jombang–Kabuh untuk permohonan kedua. Sayangnya, kedua permohonan E. Fabius tadi tidak diterima oleh pemerintah melalui Gouvernments Besluit 26 Mei 1891 No. 38 dan Gouvernments Besluit 6 Oktober 1892 No. 41.
 
Pada akhir September 1895, W. Th. Gol mengajukan permohonan konsesi trem uap dari Jombang ke Babat.
Pada saat yang sama, Kepala Operasi Staatsspoorwegen Oosterlijnen (SS-OL), sangat menentang pemberian konsesi kepada berbagai pihak karena dinilai dapat menimbulkan persaingan maupun masalah serius lainnya dan menerbitkan surat tertanggal 27 Februari 1896 yang isinya memperingatkan masalah tersebut.
 
==== Kemunculan [[Kediri Stoomtram Maatschappij|KSM]] ====