Manga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
pranala luar L-nya menggunakan huruf kecil. Gambarnya kegedean
Kamen (bicara | kontrib)
Baris 40:
 
=== Format baca ===
Aslinya bahasa Jepang biasanya ditulis dari kanan ke kiri, mangasehingga digambarpenggambaran manga dan ditulis dengan sistem seperti ini di Jepang. NamunHal sebelumini berbeda dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang biasa membaca dari kiri (atau sebagai patokan cover depan ada di bagian kiri) ke kanan. Sebelum tahun [[2000-an]], menyikapi masalah perbedaan budaya ini, ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia gambar dan halamannya umumnya dibalikdi-''flip'' sehingga dapat dibaca dari kiri ke kanan. Hal ini menyebabkan sering terlihat tokoh tokoh dalam komik terlihat kidal (penggunaan tangan kiri yang dominan)
<table align=right>
<tr><td>
<gallery>
Berkas:DSCF6944.jpg‎|<sup>Sampul buku salah satu manga ber''genre'' detektif terbitan Elex Media Komputindo</sup>
Berkas:DSCF6945.jpg|<sup>Halaman di mana terjemahannya tidak sesuai dengan gambar</sup>
</gallery>
</tr></td>
<tr><td row=2 align=center><gallery>
Berkas:DSCF7613.jpg|<sup>Salah satu halaman dari Q.E.D. (vol 29) dalam 1 halaman yang sama terdapat 2 fakta gambar yang berbeda</sup>
</gallery></td>
</table>
Untuk beberapa manga yang tidak mempermasalahkan keadaan terbalik ini, hal semacam ini tidak terlalu dipermasalahkan, namun kerancuan menjadi sangat mengganggu dalam terjemahan manga genre detektif seperti [[Detektif Conan]], [[Q.E.D]] atau [[Detektif Kindaichi]] yang sering memberikan informasi/petunjuk yang sangat menyesatkan pembaca karena pada bagian cerita di bab depan tidak sesuai dengan hasil deduksi/kesimpulan dari tokoh utama. Bahkan dalam suatu buku cerita, kadangkala hanya satu panel yang dibalik (pada bagian deduksi) yang semakin memperparah inti cerita. (lihat gambar di samping)
 
<!-- Hal ini berlangsung selama beberapa tahun hingga sekitar tahun 2000-an ketika penerbit-penerbit manga di Indonesia mulai sadar bahwa proses pembalikan ini sebenarnya tidak diperlukan.{{fact}} -->Manga pertama yang mepertahankan format seperti format Jepang asli adalah ''[[Rurouni Kenshin]]''. Selain itu, beberapa penulis komik seperti [[Takehiko Inoue]] yang menciptakan komik ''[[Slam Dunk (manga)|Slam Dunk]]'' tidak setuju karya mereka diubah begitu saja dan minta agar karya mereka dibiarkan dalam format aslinya. Kini, manga-manga yang terbit di Indonesia biasanya sudah diterbitkan dalam format aslinya kecuali untuk beberapa judul yang telah mulai diterbitkan sebelum tahun 2000-an.
 
Beberapa judul (yang telah diterjemahkan / dikenal dalam bahasa Indonesia) yang telah memakai format baca ala jepang adalah :
<uL>
* Monster (2003)
<sup>''Monster'' - Urasawa Naoki (1995)</sup>
* Comic Bomber (2008)
<sup>''Hoero Pen'' - SHIMAMOTO Kazuhiko (2002)</sup>
* ROAD to St. ANDREWS DANDOH XI (2008)
<sup>''DAN DOH!! XI'' - SAKATA Nobuhiro & BANJO Daichi (2002)</sup>
* AEGIS in the DARK (2008)
<sup>YAMI NO AEGIS - NANATSUKI Kyouichi & FUJIWARA Yoshihide (2006)</sup>
* C.M.B. (2008)
<sup>''C.M.B. - Shinra Hakubutstukan no Jiken Mokuroku'' - Motohiro Katou (2006)</sup>
* Kungfu Boy Legends (2008)
<sup>''Tekken Chinmi Legends'' - Takeshi Maekawa (2007)</sup>
* A.S.Animal Sense (2008)
<sup>''A.S.(Animal Sense)'' - Takeshi Maekawa (2006)</sup>
* Yotsuba &! (2008)
<sup>''Yotsubato!'' - Kiyohiko Azuma / Yotuba Sutazio (2007)</sup>
 
* Dan lain lainnya.....
</ul>
 
=== Pengaruh pada kultur di Indonesia ===