Hiper raksasa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 7:
Pada tahun 1956, astronom Feast dan Thackeray menggunakan istilah ''super-''raksasa (kemudian diubah menjadi hiper raksasa) untuk bintang dengan magnitudo absolut lebih terang dari ''M''<sub>V</sub>= −7 (''M''<sub>Bol</sub> akan lebih besar untuk bintang yang sangat dingin dan sangat panas, misalnya di setidaknya −9,7 untuk hiper raksasa B0). Pada tahun 1971, Keenan menyarankan bahwa istilah tersebut hanya akan digunakan untuk raksasa yang menunjukkan setidaknya satu komponen emisi luas di Hα, yang menunjukkan atmosfer bintang yang diperpanjang atau laju kehilangan massa yang relatif besar. Kriteria Keenan adalah yang paling umum digunakan oleh para ilmuwan saat ini.
Untuk bisa diklasifikasikan sebagai hiper raksasa, sebuah bintang harus sangat bercahaya dan memiliki tanda spektrum yang menunjukkan ketidakstabilan atmosfer dan kehilangan massa yang tinggi. Oleh karena itu, mungkin saja bintang super raksasa non-hiper raksasa memiliki luminositas yang sama atau lebih tinggi sebagai hiper raksasa dari kelas spektrum yang sama. Hiper raksasa diharapkan memiliki karakteristik garis spektrum yang melebar dan bergeser merah, menghasilkan bentuk spektrum khas
== Pembentukan ==
|