Pertempuran Perlintasan Ciater: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k ←Suntingan 114.124.174.138 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Glorious Engine Tag: Pengembalian |
||
Baris 24:
Berkat dukungan angkatan udara dan kualitas prajurit yang lebih baik, Jepang berhasil merebut titik-titik pertahanan Belanda yang kekurangan personil setelah tiga hari pertempuran, dan jalan mereka ke Bandung terbuka lebar seusai jatuhnya [[Lembang, Bandung Barat|Lembang]]. Sebelum pertempuran sempat berkecamuk di Bandung, Pemerintah Hindia Belanda menyerah terlebih dahulu sehingga mengakhiri kekuasaan Belanda di [[Indonesia]].
== Latar belakang ==
[[Belanda]] menyatakan perang melawan [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] pada tanggal 8 Desember 1941, satu hari setelah [[Pengeboman Pearl Harbor]]. Sepanjang tahun 1942, Jepang melancarkan kampanye militer dan [[Pertempuran Malaya|merebut Malaya]] serta [[Pertempuran Filipina (1941–42)|Filipina]], dengan tujuan akhir untuk merebut Hindia Belanda (Indonesia) beserta sumber daya alam yang melimpah (seperti [[minyak bumi]], [[karet]], dan [[timah]]). Pada Januari 1942, tentara Jepang mulai berperang di Hindia Belanda, dan pada tanggal 14 Februari 1942 Jepang sudah mendarat di [[Palembang]] dan [[Pulau Bangka|Bangka]]. Seusai jatuhnya Palembang, [[Bali]], dan [[Pulau Timor|Timor]], Pulau [[Jawa]] terputus dari bala bantuan Sekutu. Melihat situasi medan perang pada saat itu, Komandan Pasukan Gabungan [[American-British-Dutch-Australian Command|ABDACOM]] (Amerika Serikat, Britania, Belanda, dan Australia) [[Archibald Wavell, 1st Earl Wavell|Archibald Wavell]] memutuskan bahwa Pulau Jawa tidak dapat dipertahankan lagi dan ia memindahkan markas besarnya ke [[India]]. Wewenang untuk mempertahankan Jawa pun jatuh ke tentara Belanda dibawah [[Hein ter Poorten]].{{sfn|Boer|2011|p=xix-xxii}}
|