Kambing dan Hujan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Havefan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Havefan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''''Kambing dan Hujan''''' adalah sebuah roman yang ditulis oleh [[Mahfud Ikhwan]]. Mahfud Ikhwan adalah penulis kelahiran Lamongan, Jawa Timur pada 07 Mei 1980<ref>{{Cite journal|last=Sukma|first=Ayu|date=2017|title=Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Toleransi pada Novel Kambing dan Hujan Karya Mahfud Ikhwan Serta Relevansinya dengan Materi Ajar Apresiasi Sastra di SMa Kelas XII|url=https://digilib.uns.ac.id/dokumen/64926/Kajian-Sosiologi-Sastra-dan-Nilai-Toleransi-pada-Novel-Kambing-dan-Hujan-Karya-Mahfud-Ikhwan-Serta-Relevansinya-dengan-Materi-Ajar-Apresiasi-Sastra-di-SMa-Kelas-XII|language=id}}</ref>. Novel ini sudah dicetak dalam dua edisi, edisi pertama Mei 2015 dan edisi kedua April 2018. Buku ini memiliki jumlah 380 halaman (edisi kedua, cetakan kedua April 2018) dan diterbitkan oleh Penerbit Bentang, Yogyakarta. ''Kambing dan Hujan'' adalah karya yang berhasil menjadi pemenang [[Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta|Sayembara Novel DKJ]] 2014<ref>{{Cite journal|last=Putri|first=Dwina Dian|date=2019-05-15|title=Narasi NU dan Muhammadiyah dalam Roman Kambing dan Hujan Karya Mahfud Ikhwan dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah|url=http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/46397|language=id}}</ref>, Karya Sastra Terbaik 2015 versi Jakartabeat<ref name=":1">{{Cite web|last=Rizky|date=2019-01-21|title=Kambing dan Hujan Jadi Karya Sastra Terbaik 2015 versi Jakartabeat|url=https://bentangpustaka.com/kambing-dan-hujan-jadi-karya-sastra-terbaik-2015-versi-jakartabeat/|website=Bentang Pustaka|language=en-US|access-date=2020-08-23}}</ref>, dan Buku Terbaik 2015 versi Mojok.
 
== Alur Cerita ==
''Kambing dan Hujan'' menceritakanadalah tentangsebuah roman atau novel yang berhasil menyuguhkan sebuah kisah yang dekat dengan masyarakat Indonesia, khususnya dalam aspek agama. Mengawali penceritaan dengan kisah konflik asmara antara tokoh Mif dan Fauzia, anak pemuka agama yang terkenal di Centong. Kisah cinta mereka terhalang oleh restu dari Ayah-ayah mereka, yakni Pak Iskandar dan Pak Fauzan. Persahabatan dan pertengkaran di masa lalu antara Pak Iskandar dan Pak Fauzan ikut memengaruhi kehidupan asmara kedua anaknya.
 
Pertemuan yang tidak disengaja oleh Mif dan Fauzia di sebuah bus mengantarkan mereka kepada tahap untuk menjalin masa depan bersama. Perbedaan tradisi Islam yang dianut keduanya dan perang dingin antar Ayah mereka membuat mereka harus lebih berjuang dan meyakinkan tekad kepada orang tua masing-masing. Pak Iskandar (Is) adalah tokoh masjid Utara dan Pak Fauzan (Mat) adalah tokoh masjid Selatan di Centong. Mereka adalah tokoh pembaharu dan tokoh Nahdiyin yang terkenal di desanya.