Monastisisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
k perbaikan |
||
Baris 1:
'''Monastisisme''' ([[Bahasa Yunani]] ''μοναχός'', ''monakhos'', dari akar kata ''μονός'', ''Monos'', sendiri), adalah sebuah praktek keagamaan di mana seseorang menyangkali tujuan-tujuan duniawi dengan maksud agar dapat membaktikan hidupnya semata-mata bagi karya rohani.
Banyak agama memiliki unsur-unsur monastik, termasuk [[Buddhisme]], [[Agama Kristen|
== Monastisisme Buddha ==
Baris 33:
{{Main|Monatisisme Kristiani}}
Monastisisme dalam
Monastisisme Kristiani merupakan suatu jalan hidup rohani (yang juga disebut "jalan penyempurnaan") yang disambut sebagai sebuah panggilan Allah dari keinginan untuk beroleh kehidupan kekal dalam hadirat-Nya. Pada [[Khotbah di Bukit]] dalam [[Ucapan bahagia|sabda-sabda bahagiaNya]] (jalan hidup yang benar menurut hukum Allah), Yesus menyampaikan kepada khalayak ramai yang mendengarkan khorbahNya untuk menjadi "Sempurna sama seperti Bapamu di Surga adalah sempurna" ([[Injil Matius|Mat. 5:48]]). Tatkala berbicara kepada para pengikutNya, Yesus menyampaikan pula sebuah undangan untuk [[selibat|hidup selibat]] bagi orang-orang "yang kepadanya telah diberikan karunia" ([[Injil Matius|Mat. 19:10-12]]); dan ketika ditanya apa lagi yang perlu selain menaati [[Sepuluh Perintah Allah|hukum Taurat]] agar dapat "masuk ke dalam kehidupan kekal", Dia menganjurkan mereka untuk menjual segala harta benda duniawi yang mereka miliki lalu membagi-bagikan hasil penjualannya kepada orang-orang miskin kemudian mengikuti Dia, "jikalau engkau ingin menjadi sempurna" ([[Injil Matius|Mat. 19:16-22]] = [[Injil Markus|Mar. 10:17-22]] = [[Injil Lukas|Luk. 18:18-23]]).
Dalam Kitab Suci [[Perjanjian Baru]] terdapat bukti mengenai kehidupan [[Biarawan|monastik]] Kristiani, seperti pelayanan yang dilaksanakan oleh para janda dan para perawan. Pada akhirnya, pertama-tama di [[Syria]] dan kemudian di [[Mesir]], umat Kristiani mulai merasa terpanggil juga untuk menjalani kehidupan monastik [[Pertapa|eremitik]] (dengan semangat "Teologi Padang Gurun" dari Perjanjian Lama guna mencapai pembaharuan rohani dankembali kepada Allah). Santo [[Antonius Agung]] disebut-sebut oleh [[Paus Athanasius I dari Aleksandria|Athanasius]] sebagai salah seorang "Rahib Pertapa" awal. Mulai di Mesir, kehidupan monastik menumbuhkan monastisisme [[Cenobium|senobitik]] sebagaimana yang terutama dikenal di Barat. Khususnya di [[Timur Tengah]] monastisisme eremitik tetap menjadi pola monastisisme yang paling umum sampai surutnya
Akan tetapi tidak semua orang cocok dengan kehidupan terpencil, dan muncul banyak laporan mengenai adanya pertapa-pertapa yang megalami gangguan mental. Jelas dibutuhkan bentuk-bentuk bimbingan rohani yang terorganisir; dan sekitar tahun [[318]] Santo [[Pakhomius]] mulai mengorganisir para pengikutnya dalam apa yang nantinya menjadi [[biara]] [[Cenobium|senobitik]] Kristiani yang pertama. Tak lama kemudian, lembaga-lembaga serupa didirikan pula di seluruh padang gurun Mesir serta seluruh kawasan Timur Kekaisaran Romawi. [[Biara|Biara-biara]] Timur yang termasyhur meliputi:
|