Temu lawak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 72:
Di Indonesia satu-satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang. Rimpang temu lawak diekstrak untuk dibuat jamu ''godog''/rebus. Rimpang ini mengandung 48 − 59,64 % zat tepung, 1,6 − 2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, antikolesterol, antiinflamasi, anemia, antioksidan, pencegah kanker, dan antimikroba.
Minuman ekstrak rimpang temu lawak berkarbonasi ([[Limun (minuman)|limun]] temu lawak) juga dikenal di Indonesia, khususnya di Jawa. Minuman penyegar ini diproduksi mulai akhir dekade 1960-an dan mengalami kejayaan di sekitar 1970 sampai 1980-an.<ref>{{Cite news|url=https://sains.kompas.com/read/2012/05/26/06012468/temulawak.berkarbonasi?page=1|title=Temulawak Berkarbonasi|last=|first=Siwi Yunita C|date=26 Mei 2012|work=Kompas.com|access-date=8 Juni 2020}}</ref>
Rimpang temu lawak dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil [[Amilum|pati]]<nowiki/>nya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan<ref> Sastrapradja, S., Naiola, BP, Rasmadi, ER, Roemantyo, Soepardjono, EK, Waluyo, EB: "Tanaman Pekarangan", halaman 67-68. Jakarta. Balai Pustaka, 1981</ref>. Di sisi lain, temu lawak juga mengandung senyawa pengusir (''repellant'') [[nyamuk]], karena tumbuhan tersebut menghasilkan [[minyak atsiri]] yang mengandung [[linelool|linalool]], suatu [[geraniol]] yaitu golongan [[fenol]] yang tidak disukai ''[[Aedes aegypti]]''<ref>Ningsih SU: Pengaruh konsentrasi ekstrak temu lawak (''Curcuma xanthorrhiza'') terhadap jumlah nyamuk ''Aedes aegypti'' yang hinggap pada tangan manusia [skripsi]. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008</ref>
|