Kerajaan Tamiang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{paragrafpembuka}}
'''Kerajaan Tamiang''' atau '''Kesultanan Banua Tamiang''' merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Aceh, Indonesia, setelah Kesultanan Perlak. Asal usul berdirinya Kerajaan Islam Tamiang berawal dari datangnya satu rombongan yang dipimpin Panglima Pucook Sulooh masyarakat asal negeri Peunaroon (Tanah Alas). Mereka datang ke Aceh untuk membuka daerah baru yang diberi nama Batu Karang di daerah Tamiang sekarang untuk dijadikan tempat permukiman. Mereka penganut Islam yang telah lama menetap di Perlak. Pucook Sulooh meninggal dunia pada 609 H (1212 M).<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/16/08/29/ocnqms313-3-kerajaan-islam-berpengaruh-di-aceh|title=3 Kerajaan Islam Berpengaruh di Aceh|date=2016-08-29|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-06-12}}</ref>
== Sejarah kesultanan/Kerajaan Tamiang ==
Awal abad ke-14 sekelompok [[Dai|da'i]] (pengkhotbah Islam) dikirim ke Tamiang oleh [[Kesultanan Samudera Pasai|Sultan Samudra Pasai.]] Raja yang berkuasa, Po dinok, tidak mendukung kedatangan kelompok ini. Ia menyerang kelompok, tetapi kalah dan meninggal. Sultan Muda Setia kemudian terpilih sebagai Sultan yang pertama (1330-1352).
|